Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walaupun perolehan kontrak baru kurang memuaskan pada tahun lalu, tetapi prospek saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) diperkirakan akan lebih cerah pada tahun ini. Pembayaran hasil pekerjaan yang telah rampung diyakini mampu mendongkrak kinerja anak perusahaan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini.
Hingga pertengahan Februari 2018, perusahaan telah menerima pembayaran termin dari proyek yang digarap senilai Rp 2,37 triliun. Ruas tol Becakayu seksi IB dan IC menyumbang kontribusi Rp 1,55 triliun. Sisanya berasal dari beberapa proyek lainnya.
Meski ini merupakan sinyal positif, namun tampaknya WSBP sedikit lebih berhati-hati menetapkan target perolehan kontrak baru pada tahun ini. Perusahaan hanya membidik perolehan kontrak baru sebesar Rp 11,52 triliun. Pada tahun lalu, realisasi perolehan kontrak sekitar 89,67% dari target sebesar Rp 11,03 triliun.
“Saya rasa mereka sekarang lebih fokus ke kontrak eksisting yang cukup besar,” ujar Liga Maradona, analis PT OCBC Sekuritas kepada Kontan.co.id, Selasa.
Menurut Liga, walaupun perolehan kontrak baru hanya dipatok tumbuh tipis dari tahun lalu, tetapi prospek WSBP masih tetap positif. Perusahaan dinilai masih bisa mengandalkan proyek ruas tol Probolingg-Banyuwangi dan proyek Jembatan Penajam yang pekerjaanya mundur di tahun ini.
Kemudian dari sisi pemasukan sebagian besar proyek yang dikerjakan seperti Tol Pejagan-Pemalang, Tol Semarang-Batang dan proyek LRT Palembang akan segera selesai. Dana segar ini bisa digunakan untuk melunasi utang perusahaan.
Liga juga optimistis rencana divestasi beberapa ruas tol sang induk tak akan berpengaruh bagi kinerja perseroan. WSKT diyakini pasti masih mempertahankan porsi mayoritasnya, sehingga penjualan saham bisnis tol tidak akan mempengaruhi WSBP. Dalam dua hingga tiga tahun ke depan, kontribusi WSKT masih cukup besar.
“Kalau 5-10 tahun masih seperti itu, ini wacana kurang baik,” imbuhnya.
Untuk jangka panjang, perusahaan tetap harus berusaha melepas ketergantungan pada induknya. Selain itu, WSBP juga harus berhati-hati dengan sistem penagihan piutang usahanya. Kalau pembayaran tidak tepat waktu hal itu berpotensi menekan arus kas perusahaan.
Liga merekomendasikan buy saham WSBP pada harga Rp 690 per saham. Meski saat ini tengah dalam tren penurunan, tetapi ia melihat masuknya saham anak usaha WSKT ini ke jajaran indeks LQ45, akan membuat pergerakan harganya lebih likuid sehingga bisa membuat investor tertarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News