Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen eksternal bakal jadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini. Seperti diketahui, di pekan depan, Federal Reserve bakal kembali menggelar pertemuan Federal Open market Committee (FOMC)
Karena itu, investor cenderung menanti hasil FOMC. Walaupun banyak yang memprediksi, The Fed akan tetap mempertahankan kebijakan moneter yang ketat, namun pernyataan terkait prospek ekonomi Amerika Serikat (AS) selanjutnya tetap dinantikan.
Head of Research Henan Putihrai Robertus Hardy memperkirakan kebijakan The Fed masih akan dovish untuk mendorong perekonomian di Negeri Paman Sam tersebut.
"Sebenarnya sangat tidak mungkin The Fed untuk memperketat kebijakan moneter, karena indikator ketenagakerjaan di sana masih belum banyak bertumbuh," jelas dia, Jumat (23/4).
Baca Juga: IHSG tertekan peningkatan kasus Covid-19 global, ini penjelasan analis
Meski, apabila kebijakan yang diambil The Fed sesuai dengan ekspektasi pasar, Robertus melihat IHSG masih bergerak sideways cenderung negatif.
Sebab stimulus fiskal di AS membuat investor global memilih untuk mengembalikan investasinya ke negara mahu seperti AS, yang menjanjikan likuiditas berlimpah.
Selain itu, dari dalam negeri, pergerakan IHSG di pekan ini masih akan dipengaruhi oleh data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 dan kinerja keuangan emiten secara kuartalan.
Pada Jumat (23/4), IHSG ditutup menguat 0,38% ke level 6.016,86.
Selanjutnya: Simak daftar 20 orang terkaya di Indonesia tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News