Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Penjualan PT IJF Sido Muncul Tbk (SIDO) sepertinya bakal moncer pada tahun 2016. Pasalnya, ada kenaikan cukup signifikan pada penjualan kuartal IV-2016.
Hal ini disampaikan oleh analis Mandiri Sekuritas Lakshmi Rowter dalam laporan risetnya. Menurutnya, agresifnya pengiklanan produk SIDO telah memberikan dampak pada volume penjualan kuartal tersebut. "Kami yakin bahwa pertumbuhan ini barulah awal," tulisnya, Senin (6/2).
Penjualan Tolak Angin memang turun pasca kenaikan harga sekitar 7%-8% pada Oktober 2016 lalu. Namun, penurunannya tidak besar karena musim hujan. Saat musim hujan, permintaan akan produk ini cenderung selalu tinggi.
Sementara, penjualan Tolak Linu meningkat menjadi 3,5 juta sachet pada Desember 2016 dari sebelumnya 3,3 juta sachet pada periode September-Oktober.
Menurut manajemen SIDO, kenaikan ini disebabkan oleh kampanye iklan yang beralih dari tagline penyembuhan menjadi pencegahan penyakit.
Atas dasar sentimen tersebut, Lakshmi memprediksi penjualan dan laba bersih SIDO tahun 2016 akan tumbuh masing-masing 14% dan 8,5%.
SIDO juga tengah membangkitkan kembali sejumlah produk yang kurang aktif dijual atau produk dorman. Caranya adalah, dengan memperbaiki jalur distribusi akan produk-produk ini.
"Inisiatif ini dapat memicu pergerakan saham SIDO dalam waktu dekat, ditambah dengan kenaikan obat herbal (jamu) akan meningkatkan bauran margin dan meningkatkan pertumbuhan laba per saham(," jelas Lakshmi.
Ia merekomendasikan buy SIDO dengan target harga Rp 700 per saham. Harga ini merefleksikan price earning ratio (PER) saham SIDO sebesar 19,8 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
