kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Analis prediksi otot rupiah akan kendur


Kamis, 17 Maret 2016 / 06:55 WIB
Analis prediksi otot rupiah akan kendur


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kemarin (16/3), menjelang pengumuman The Fed, rupiah tertekan oleh pergerakan dollar AS yang semakin berotot. Di pasar spot, Rabu (16/3) nilai tukar rupiah terkulai 0,78% ke level Rp 13.267 per dollar AS dibandingkan sehari sebelumnya.

Serupa, kurs tengah Bank Indonesia (BI) terpeleset 0,63% ke Rp 13.169 per dollar AS.

Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, menjelaskan, dollar AS rebound menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Terlebih muncul sinyal kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Juni mendatang.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, pembelian dollar AS oleh sejumlah bank turut menekan rupiah. Prediksi bahwa BI memangkas suku bunga lagi, juga menambah tekanan pada rupiah.

"Penurunan BI rate pasti akan berdampak pada melemahnya rupiah dalam jangka pendek," paparnya.

Untunglah, sejumlah data ekonomi Indonesia relatif bagus sehingga menahan kejatuhan rupiah lebih dalam. Lagi pula di sisi lain, suku bunga negatif di Jepang dan Eropa telah mendorong aliran dana masuk ke pasar keuangan dalam negeri.

Sejumlah faktor tersebut memberikan tenaga ekstra bagi rupiah. Josua memprediksikan, rupiah pada Kamis (17/3) berpotensi melemah pada kisaran Rp 13.150 - Rp 13.300 per dollar AS. Senada, Agus menduga rupiah melemah pada rentang Rp 13.000-Rp 13.400 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×