kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis perkirakan kinerja Unilever Indonesia lebih baik tahun ini


Jumat, 02 Februari 2018 / 19:56 WIB
Analis perkirakan kinerja Unilever Indonesia lebih baik tahun ini
ILUSTRASI. Produk Unilever Indonesia (UNVR)


Reporter: Riska Rahman | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2017 nampaknya jadi tahun yang berat bagi emiten konsumer, tak terkecuali PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Buktinya, sepanjang tahun lalu emiten konsumer ini hanya mampu mencetak pertumbuhan pendapatan yang tak terlalu tinggi.

Berdasarkan kinerja yang tidak diaudit, UNVR hanya berhasil mencatat pertumbuhan penadapatan sebesar 2,9% year-on-year (yoy) menjadi Rp 41,2 triliun. Jumlah ini tak jauh berbeda dengan pendapatan UNVR tahun 2016 lalu sebesar Rp 40 triliun.

Dalam keterangan resminya yang dirilis Jumat (2/2), Direktur UNVR Sancoyo Antarikso mengaku pertumbuhan yang terbatas ini disebabkan oleh rendahnya konsumsi masyarakat tahun lalu. Hal ini, menurutnya, tak hanya jadi tantangan bagi UNVR namun juga untuk industri barang konsumsi di Indonesia.

Meski begitu, Analis NH Korindo, Joni Wintarja memprediksi kondisi ini akan berbalik di tahun 2018. "Tahun ini ekspektasinya kinerja UNVR semakin baik dengan ditopang oleh iklim bisnis yang semakin bagus," ujar Joni kepada KONTAN, Jumat (2/2).

Hal ini didukung oleh tingkat konsumsi masyarakat yang semakin membaik di tahun ini. Diselenggarakannya Pilkada serentak di berbagai daerah di Indonesia di tahun ini serta persiapan Pemilu Presiden 2019 jadi harapan para emiten sektor konsumer untuk bisa meningkatkan tingkat konsumsi di tahun ini.

Tak hanya itu, tingkat kepercayaan konsumen kepada ritel yang semakin tinggi juga diprediksi bisa jadi sentimen positif. Berkat sentimen ini pula, Joni memperkirakan pendapatan UNVR bisa tumbuh sebesar 5,9% di tahun ini.

Walau begitu, masih ada beberapa sentimen negatif yang bisa mengancam pertumbuhan kinerja UNVR di tahun 2018 ini. Kompetisi bisnis industri barang konsumsi alias fast moving consumer goods (FMCG) terlihat semakin sengit di tahun ini. Hal ini lantaran semakin banyaknya kompetitor dari luar negeri yang mulai masuk ke Indonesia.

Adapun langkah diversifikasi bisnis UNVR ke bidang kecantikan dengan brand Lakme Makeup bisa jadi peluang bagi emiten konsumer ini untuk terus meningkatkan kinerja mereka. Segmen kosmetik diperkirakan memiliki marjin keuntungan yang lebih baik karena konsumen, terutama perempuan yang merupakan target pasar mereka, mungkin tidak terlalu mempertimbangkan selisih harga selama produk itu cocok untuk mereka.

"Namun, itu semua tergantung kepiawaian UNVR untuk merebut hati konsumen lantaran kompetitifnya segmen kecantikan ini," tutur Joni.

Joni pun masih merekomendasikan buy untuk saham UNVR dengan target harga Rp 60.000. Pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, saham UNVR ditutup menguat 1,15% ke level Rp 55.025 per saham.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×