Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat melemah seperti harga emas, kini harga komoditas perak kembali menguat. Namun analis menilai bahwa harga perak tampak tak menguat secara tren jangka panjang.
Mengutip Bloomberg, pukul 20.46 WIB harga perak untuk kontrak pengiriman Juli 2019 berada di level US$ 14,44 per ons troi. Angka ini menguat 0,84% dari harga kemarin US$ 14,32 per ons troi. Sementara sepekan harga turun 0,07%.
Analis Central Capital Futures, Wahyu Tribowo Laksono mengatakan penguatan harga perak hanya sementara dan tak akan lama. Sebab, dia melihat permintaan dan penawaran yang akan menentukan harga perak ke depannya.
"Saat ini permintaan dan penawaran cukup netral. Produksi tambang perak di seluruh dunia telah meningkat sejak 2008, tetapi secara keseluruhan permintaan perak untuk 2018-2019 diproyeksikan sedikit lebih rendah dari penawarannya," ujar Wahyu kepada Kontan.co.id, Rabu (29/5).
Nah, penguatan harga perak kini, diakui Wahyu, hanya karena harga perak beberapa pekan sempat jatuh dan memicu pelaku pasar membeli perak. Sehingga mengangkat pamor harga perak sedikit. "Dan biasanya ketika harga emas naik maka harga perak akan mengikuti," tandasnya.
Faktor penguatan harga perak juga disebut Wahyu karena wacana The Fed menjaga stabilitas suku bunga. Meskipun tahun ini tampaknya suku bunga AS masih akan sama yaitu 2,25%-2,50%.
Secara teknikal, Wahyu mencatat harga perak berada di atas area MA 50,100 dan 200. Begitu juga dengan indikator RSI yang ada di atas area 14, stochastic dan MACD pun demikian. Semua sinyal menunjukkan pelemahan dalam jangka waktu panjang dan menguat dalam jangka waktu pendek.
Besok, Wahyu memproyeksikan harga perak bergerak di rentang US$ 14,20 per ons troi sampai US& 14,70 per ons troi. Sementara sepekan bergerak di rentang US$ 13,00 sampai US$ 15,50 per ons troi. Dia pun merekomendasikan sell in strength.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News