Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pasca menyentuh level terendahnya dalam sembilan bulan terakhir akhir pekan lalu, kini harga emas mulai merangkak naik. Perbaikan harga emas ini terjadi seiring mulai terkoreksinya indeks dollar. Meski demikian para analis memperkirakan penguatan tersebut hanya terjadi sesaat.
Mengutip Bloomberg, Senin (22/11) pukul 15.53 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember 2016 di Commodity Exchange menguat 0,62% ke level US$ 1.217,30 per ns troi dibanding sehari sebelumnya. Dibanding titik terendahnya Jumat (18/11), emas sudah menguat 0,71%.
Alwi Assegaff, Research & Analyst Soo Gee Futures menyebut kenaikan ini adalah hal yang wajar karena memang emas sudah turun hingga menyentuh level terendahnya. Membaiknya harga emas ini lebih didorong dari aksi bargain hunting dimana banyak investor lebih banyak aksi beli saat harga rendah.
Menurutnya membaiknya harga emas juga didukung dari terkoreksinya indeks dollar. Setelah mencatatkan level tertingginya sejak 13 tahun terakhir sekarang dollar AS tengah masih dalam proses menyeimbangkan posisi.
“Namun ini masih tetap rentan, karena kenaikan suku bunga Amerika Serikat masih membayangi sentimen emas. Selama isu kenaikan suku bunga The Fed terus berkembang emas masih bearish,” paparnya kepada Kontan, Selasa (22/11).
Rencana kenaikan suku bunga The Fed masih memjadi pemberat pergerakan emas. Apalagi dengan yield obligasi tenor 10 tahun tercatat naik hingga 2,3%. Daya tarik emas dianggap masih kalah dengan tingginya bunga obligasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News