kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.280   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Analis Panin Sekuritas: Aset dan valuasi naik, saham emiten holding menarik investor


Jumat, 16 November 2018 / 17:06 WIB
Analis Panin Sekuritas: Aset dan valuasi naik, saham emiten holding menarik investor
ILUSTRASI. Rencana pembentukan holding perumahan dan infrastruktur BUMN


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah untuk menggabungkan perusahaan-perusahaan Badan usaha Milik Negara melalui holding BUMN akan segera teralisasi. Beberapa holding seperti holding BUMN infrastruktur dan konstruksi, holding BUMN perumahan, holding BUMN perbankan dan keuangan serta holding BUMN farmasi akan segera dibentuk setidaknya di akhir tahun ini atau tahun depan.

Tak sedikit dari perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebut saja PT Waskita Karya (persero) Tbk (WSKT), PT Adhi Karya (persero) Tbk (ADHI), PT Jasa Marga (persero) Tbk (JSMR), PT PP (persero) Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya (persero) Tbk (WIKA) sebagai Holding konstruksi dan perumahan.

Tak hanya itu, perusahaan-perusahaan perbankan dan keuangan seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga akan masuk dalam holding di bawah PT Danareksa. Sementara holding BUMN Farmasi dihuni oleh PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF).

William Hartanto, Analis Panin Sekuritas mengatakan, mau tak mau holding BUMN akan berpengaruh pada perusahaan-perusahaan BUMN. "Akan ada perubahan aset dan valuasi," kata William kepada Kontan.co.id Jumat (16/11). 

Menurut William, investor biasanya akan kembali ke perhitungan fundamental.

Meski begitu, William mengatakan bahwa terkait dengan pembentukan holding ini, kerja fundamental perusahaan tak akan terlalu terganggu, dan bahkan menurutnya saham-saham holding BUMN ini akan lebih menarik minat investor dengan aset dan valuasi yang dimungkinkan naik.

Untuk saham yang bisa dipilih, William masih menghindari saham-saham konstruksi dengan banyaknya sentimen yang mengancanm emiten-emiten konstruksi saat seiring ditundanya berbagai proyek. Tapi, William bilang saham perbankan masih bisa dilirik.

Ia merekomendasikan untuk membeli saham BUMN seperti BBRI dengan target harga sebesar Rp 3.700 per saham dan saham JSMR dengan target harga sebesar Rp 4.500-Rp 5.100 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×