Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I ditutup melemah 72,11 poin atau turun 1,54% menjadi 4.613,02.
Investor asing tercatat melakukan net sell senilai Rp 452,35 miliar. Sejumlah analis memperkirakan, IHSG sesi II nanti berpeluang bergerak bervariasi.
Dimas Adrianto, analis Asjaya Indosurya Securities mengatakan, meski Bank Indonesia memutuskan menahan suku bunga acuan perbankan atau BI rate di level 6,5%, namun nilai tukar rupiah justru melemah menjadi Rp10.392 per dollar Amerika Serikat (USD) siang hari ini (16/8) dibandingkan kemarin di level Rp10.318 per dolar.
Karena itu, menurut Dimas, melemahnya nilai tukar rupiah disambut investor asing dengan cara menarik investasinya. "Selain itu, investor khawatir akan ada pengurangan stimulus oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve, hal ini terjadi karena data-data tenaga kerja yang sangat memuaskan," kata Dimas, Jumat (16/8).
Dimas memperkirakan, IHSG sesi II melemah tetapi tidak lebih dari pelemahan penutupan perdagangan sesi I. IHSG diproyeksikan bergerak mixed, cenderung menguat dengan rentang support di 4.580 dan resisten di 4.700.
Untuk saham yang dapat diperhatikan, Dimas merekomendasikan investor mencermati saham-saham dengan kinerja bagus yang terkoreksi.
Senada dengan Dimas, analis Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengungkapkan hal serupa. Adanya tekanan jual pemodal asing diproyeksikan menjadi tekanan IHSG di sesi II nanti. Menurutnya, aksi jual yang marak dilakukan investor asing terkait dengan nilai tukar rupiah yang melemah.
"Tapi pasar juga masih menanti pidato Presiden mengenai APBN Perubahan. Kita lihat apakah bisa diapresiasi pasar," kata Satrio yang mengapresiasi sikap BI mempertahankan BI rate di level 6,5%.
Satrio memperkirakan, IHSG sesi II bergerak variasi, dengan rentang support di 4.450-4.550 dan resisten di 4.650-4.660. "Agak khawatir support kisaran itu akan ditembus hari ini, karena IHSG dalam tren turun. Tapi sebenarnya ada harapan bursa regional yang saat ini sedang dalam posisi support. Jika perdagangan bursa regional nanti malam bisa rebound, maka bisa jadi pertolongan bagi IHSG untuk pekan depan," ujar Satrio.
Untuk saham yang dapat diperhatikan, Satrio merekomendasikan posisi buy on weakness di hampir seluruh sektor, terutama perbankan, konstruksi, semen, tambang batu bara dan komoditas. "Untuk saham memang masih range konsolidasi," kata Satrio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News