Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) baru saja melakukan pembayaran kupon obligasi senilai US$ 18 juta. Pembayaran kupon obligasi yang diterbitkan oleh anak usahanya, Bumi Capital Pte. Ltd. ini sebenarnya sudah harus dibayarkan di Senin (12/5) lalu. Namun, BUMI baru melakukan pembayaran di ujung masa tenggang atau cure period.
Kepala Riset Universal Broker Satrio Utomo mengatakan, BUMI memang tak memiliki dana yang mencukupi. Apalagi harga komoditas batubara sedang tak terlalu bagus. Namun, ia masih melihat bahwa ada upaya BUMI untuk membayar. Sehingga ini mestinya tak akan menimbulkan sentimen negatif bagi saham BUMI.
Hanya saja, pembayaran kupon obligasi ini dapat membebani kinerja keuangan BUMI. Setiap 6 bulan, BUMI harus mengeluarkan US$ 18 juta untuk pembayaran kupon. Berarti dalam setahun, BUMI perlu merogoh kocek US$ 36 juta.
Sedangkan pada kuartal pertama 2014, kas BUMI cuma US$ 27,68 juta. Ekuitasnya malah minus US$ 58,43 juta. Kemudian, liabilitasnya mencapai US$ 6,82 miliar.
Maka dari itu, Satrio melihat bahwa BUMI perlu mencari cara untuk memperoleh pendanaan. Ia memperkirakan, BUMI bisa saja mengulang permintaan izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD).
“BUMI harus keluar dari lingkaran setan ini,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News