kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Mulai incar saham emiten pembagi dividen


Senin, 24 September 2018 / 19:04 WIB
Analis: Mulai incar saham emiten pembagi dividen
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mematok setoran dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di tahun 2019 sebesar Rp 45,6 triliun. Dari angka tersebut, sebesar Rp 44,7 triliun berasal dari BUMN di bawah Kementerian BUMN dan Rp 850 miliar dari BUMN di bawah pembinaan Kementerian Keuangan (Kemkeu). Sebelumnya, di tahun 2018 adalah sebesar Rp 43 triliun.

Sementara itu, jika ditelusuri dari data Bursa Efek Indonesia (BEI) jumlah dividen yang dibagikan dari tahun buku 2017 sesungguhnya sudah mencatatkan kenaikan sebesar 14,5% menajadi sebesar Rp 137,7 triliun dari sebelumnya di tahun buku 2016 hanya sebesar Rp 120,28 triliun.

Dengan kenaikan dividen dari tahun ke tahun ke ini, investor jangka panjang yang mengincar dividen sesungguhnya bisa memanfaatkan kesempatan untuk mengoleksi emiten-emiten pembagi dividen. 

Teuku Hendry Andrean, Research Manager Shinhan Sekuritas Indonesia mengatakan, beberapa hal perlu diperhatikan oleh investor sebelum membeli saham emiten-emiten pembagi dividen.

"Untuk memilih emiten-emiten pembagi dividen, investor bisa mencermati faktor historis dari pembagian dividen emiten dan sektornya sedang perform," kata Hendry kepada Kontan.co.id, Senin (24/9).

Hendry bilang, beberapa emiten masih layak untuk dipertimbangkan investor jangka panjang yang mengincar dividen seperti PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dan juga PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Apalagi, menurut Hendry TLKM selalu rajin membagi dividen dengan jumlah besar dan sektor pertambangan yang memang tengah naik daun seperti PTBA.

Terkait dengan waktu pembelian, menurut Hendry sebenarnya investor juga sudah bisa melakukan akumulasi pembelian terhadap saham-saham pembagi dividen. "Jika secara historis dividen yield terus meningkat, kenapa tidak," kata Hendry. Apalagi beberapa emiten rajin membagikan dividen interim.

Menurut Hendry, beberapa emiten non-BUMN yang juga membagikan dividen sebenarnya juga layak untuk dipertimbangkan seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang rajin membagikan dividen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×