Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Kontrak harga minyak dunia diprediksi bakal mengalami penurunan minggu depan. Pasalnya, sejumlah data menunjukkan sinyal perlambatan ekonomi global sehingga akan mengurangi konsumsi minyak.
Hasil survei Bloomberg menunjukkan, 16 dari 36 analis (44%) memprediksi harga minyak akan mengalami penurunan hingga 1 Juli mendatang. Sementara, sembilan responden (25%) memprediksi harga minyak akan naik. Sedangkan 11 analis lain memprediksi harga minyak tak akan banyak berubah.
Sejumlah data yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi antara lain adanya peningkatan pengajuan klaim pengangguran AS pada minggu lalu sebanyak 9.000 menjadi 429.000. Angka tersebut melampaui estimasi analis yang disurvei Bloomberg
. Selain itu, tingkat pembelian rumah baru AS juga mengalami penurunan 2,1% pada Mei menjadi 319.000.
"Kecemasan mengenai perekonomian global akan tetap menekan pasar minyak dunia. Saya memprediksi, data ekonomi masih akan melemah beberapa waktu ke depan," jelas John Kilduff, partner Again Capital LLC di New York.
Sepanjang minggu ini, kontrak harga minyak untuk pengantaran Agustus mengalami penurunan 83 sen atau 0,9% menjadi US$ 92,18 per barel di New York Mercantile Exchange.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News