kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Analis memprediksi, pasar minyak masih akan tertekan minggu depan


Jumat, 24 Juni 2011 / 13:18 WIB
Analis memprediksi, pasar minyak masih akan tertekan minggu depan
ILUSTRASI. Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SINGAPURA. Kontrak harga minyak dunia diprediksi bakal mengalami penurunan minggu depan. Pasalnya, sejumlah data menunjukkan sinyal perlambatan ekonomi global sehingga akan mengurangi konsumsi minyak.

Hasil survei Bloomberg menunjukkan, 16 dari 36 analis (44%) memprediksi harga minyak akan mengalami penurunan hingga 1 Juli mendatang. Sementara, sembilan responden (25%) memprediksi harga minyak akan naik. Sedangkan 11 analis lain memprediksi harga minyak tak akan banyak berubah.

Sejumlah data yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi antara lain adanya peningkatan pengajuan klaim pengangguran AS pada minggu lalu sebanyak 9.000 menjadi 429.000. Angka tersebut melampaui estimasi analis yang disurvei Bloomberg
. Selain itu, tingkat pembelian rumah baru AS juga mengalami penurunan 2,1% pada Mei menjadi 319.000.

"Kecemasan mengenai perekonomian global akan tetap menekan pasar minyak dunia. Saya memprediksi, data ekonomi masih akan melemah beberapa waktu ke depan," jelas John Kilduff, partner Again Capital LLC di New York.

Sepanjang minggu ini, kontrak harga minyak untuk pengantaran Agustus mengalami penurunan 83 sen atau 0,9% menjadi US$ 92,18 per barel di New York Mercantile Exchange.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×