Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada awal perdagangan bursa saham, Senin (22/9), saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) masih berada di zona merah. Menurut data RTI, pada pukul 09: 50 saham BMRI masih turun 1,27% ke level Rp 7.775 per saham.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, jika pola bullish spinning top candle pada saham BMRI bisa bertahan pada penutupan sore nanti, maka peluang terjadinya penguatan pada hari esok masih terbuka lebar
Selain itu, kegagalan sistem IT yang membuat saldo nasabah Bank Mandiri error, dinilai tidak akan terlalu menjadi sentimen negatif untuk saham ini. "Sejauh ini tidak ada sentimen negatif mengenai fenomena error pada saldo tersebut," ujar Nafan kepada KONTAN.
Sehingga, ia masih merekomendasikan buy untuk saham BMRI. Nafan memperkirakan saham BMRI akan diperdagangkan di level Rp 7.775 hingga Rp 7.925 per saham.
Sementara itu, analis Mirae Sekuritas Asset Indonesia Tasrul dalam risetnya mengatakan, harga saham BMRI akan mencoba naik mendekati dan menembus normal lower band pada uptrend channel.
Secara umum, harga saham ini sudah berada dalam pola uptrend channel pada pergerakkan daily di mana korelasi pergerakkan indeks ini dengan hari-hari sebelumnya masih relatif (r-squared = 0.667) selama 47 hari terakhir dan bergerak normal dalam rentang kurang lebih 0,96 standard deviasi dari center line.
Harga keluar dari pergerakan normal hanya sekitar 33,26% atau 15 bar chart. Selain itu, aliran dana keluar dan volatilitas harga turun nampak mulai terbatas. Harga BMRI akan mencoba naik dan bertahan diatas rata-rata pada masing-masing periode.
Untuk mampu naik lebih lanjut, harga saham saat ini harus mampu minimal bertahan di atas rata-rata masing-masing periode (positive area). Sehingga, Tasrul memperkirakan potensi koreksi saham BMRI sudah mulai terbatas.
Menurut dia, trading range saham BMRI hari ini ada di kisaran Rp 7.775 hingga Rp 7.925. Ia pun merekomendasikan buy on weakness untuk BMRI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News