Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sektor properti memang diprediksi belum benar-benar pulih tahun ini. Toh, analis menilai ada saham-saham properti yang masih bisa dipertimbangkan untuk masuk dalam portofolio. Salah satunya saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Akhmad Nurcahyadi, analis Samuel Sekuritas Indonesia, menilai, meski pemulihan di sektor properti dalam negeri belum terlihat stabil, BSDE termasuk emiten yang masih mampu bertahan. Ia juga menilai perusahaan pengembang kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) ini mampu mencetak kinerja yang lebih baik ketimbang perusahaan properti sejenis.
Kinerja BSDE tahun lalu memang sedikit merosot. Pendapatan pra penjualan atawa marketing sales emiten ini cuma mencapai Rp 6,25 triliun, atau sekitar 91% dari target marketing sales sepanjang 2016.
Hermawan Wijaya, Direktur BSDE, juga mengatakan, pendapatan BSDE tahun lalu berkisar antara Rp 6,2 triliun hingga Rp 6,5 triliun, dengan kisaran net profit Rp 1,6 triliun hingga Rp 2 triliun. Artinya, realisasi tersebut tidak jauh berbeda dengan kinerja keuangan di 2015 silam.
Tahun lalu, BSDE meraup pendapatan sebesar Rp 6,21 triliun. Sementara laba bersih di periode tersebut mencapai Rp 2,14 triliun.
Prediksi Akhmad sedikit lebih optimistis. Hitungan dia, di 2016 BSDE berpotensi meraup penjualan sebesar Rp 6,95 triliun. Sementara laba bersihnya bisa mencapai Rp 2,06 triliun.
Meski kinerja diprediksi tidak bertumbuh banyak, para analis menilai kinerja keuangan BSDE masih lebih bagus ketimbang kinerja keuangan rata-rata perusahaan properti di periode yang sama. Tak heran, para analis masih merekomendasikan saham BSDE untuk masuk dalam portofolio investasi tahun ini.
Sekadar informasi, hampir semua analis yang disurvei Bloomberg memasang rekomendasi beli untuk saham BSDE. Dari 29 analis yang disurvei, 24 analis memberikan rekomendasi beli, atau sekitar 82,8% analis.
Akhmad juga merekomendasikan buy BSDE dengan target harga Rp 2.350 per saham. Ia memprediksi tahun ini penjualan BSDE mencapai Rp 7,98 triliun dan laba bersih mencapai Rp 2,38 triliun.
Analis RHB Lydia Suwandi juga merekomendasikan beoi BSDE. Ia mematok target harga di Rp 2.650 per saham.
Kemarin, saham BSDE ditutup di Rp 1.900 per saham. Harga BSDE sudah naik 3.83% pada Februari ini
.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News