Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih bisa menguat pada perdagangan Rabu (20/6), meski mulai terbatas.
Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada menilai, secara teknikal, IHSG membentuk pola Spinning dengan posisi candle sudah sedikit melewati middle bollinger bands. Sementara MACD masih mencoba bergerak naik dengan histogram positif yang sedikit memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic pun kembali bergerak naik menuju area jenuh beli (overbought).
Itu artinya, terindikasi pelaku pasar sedikit ragu menggerakkan pasar. Keraguan ini juga di konfirmasi dengan penurunan volume dan nilai transaksi sampai akhir perdagangan saham kemarin. Sebagai catatan, pada perdagangan saham Selasa (19/6), IHSG masih juga mencatatkan net foreign sell sebesar Rp 48,46 miliar. Total pembelian asing Rp 1,31 triliun dan total penjualan asing mencapai Rp 1,36 triliun.
Namun, Reza melihat, penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) & Eropa bisa menggiring IHSG melanjutkan kenaikannya. Pada perdagangan hari ini, dia memprediksi, IHSG akan berada pada kisaran support di 3.858-3.867, dan resistance di 3.890-3.905.
Pasar berpotensi mendapatkan dorongan positif dari hasil pertemuan G20 yang berkomitmen untuk memberikan kontribusi dana yang lebih tinggi ke IMF yaitu mencapai US$ 456 miliar, dari sebelumnya US$ 430 miliar. Dana itu untuk melindungi negara-negara di dunia dari efek krisis Eropa.
"Adapun saham-saham yang dapat dicermati oleh investor antara lain saham BWPT, INCO, ASII, GGRM, PGAS, EXCL, dan JSMR," saran Reza.
Sementara itu, analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menduga, kenaikan IHSG akan tertahan setelah sentimen positif dari kemenangan partai pro-bailout Yunani tertutup oleh keadaan perbankan Spanyol yang memburuk. "Walaupun disisi lain, penguatan harga komoditas telah sukses mengangkat saham pertambangan dan perkebunan," ulasnya.
Dia memprediksi, hari ini, indeks masih akan bergerak konsolidasi pada kisaran 3.850-3.900.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News