kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.059   74,66   1,07%
  • KOMPAS100 1.056   15,52   1,49%
  • LQ45 830   12,90   1,58%
  • ISSI 213   1,03   0,49%
  • IDX30 423   7,36   1,77%
  • IDXHIDIV20 510   7,89   1,57%
  • IDX80 120   1,78   1,50%
  • IDXV30 125   0,71   0,57%
  • IDXQ30 141   2,12   1,52%

Analis: Laba MAPI melonjak setelah restrukturisasi


Minggu, 20 Agustus 2017 / 16:16 WIB
Analis: Laba MAPI melonjak setelah restrukturisasi


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) mencatat pendapatan bersih di angka Rp 7,71 triliun pada semester satu 2017. Pendapatan ini meningkat 15,80% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni di angka Rp 6,66 triliun.

Beriringan dengan kenaikan ini, laba bersih MAPI juga meningkat sebesar 278%. Pada semester satu 2016, MAPI mencatat laba bersih sebesar Rp 46,30 miliar. Pada enam bulan pertama tahun ini, MAPI sudah bisa mencatat laba bersih sebesar Rp 175,02 miliar.

Analis Mirae Asset Sekuritas, Christine Natasya melihat, peningkatan laba bersih yang cukup signifikan dari MAPI terutama didorong oleh restrukturisasi. Di semester satu lalu, Christine melihat bahwa MAPI menutup beberapa aset yang kurang menguntungkan. Hal ini membuat kinerja perusahaan terdorong membaik.

Melihat dari peforma anak usaha, menurut Christine pendorong pertumbuhan MAPI ada pada PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP). “Anak usahanya sih actually yang paling mending itu MBAP, dia kan punya F&B,” tutur Christine, Jumat (18/8).

Selain sektor food & beverage, menurut Christine performa dari lini fesyen juga masih bagus. Hal ini mengingat segmen MAPI yang menyasar konsumen kelas menengah ke atas. Memang, belakangan lini fesyen untuk kelas menengah ke bawah sempat goyah karena pengaruh kenaikan tariff listrik dari pemerintah.

Mid to low, saat ini belum begitu bagus, karena pemerintah kemarin baru naikin tarif listrik. Sedangan middle to up itu masih lebih baik karena purchasing power-nya diukur dari nilai tukar rupiah,” jelas Christine. Menurutnya, sejak 2016 lalu nilai tukar rupiah cenderung stabil. Inilah yang membuat penjualan MAPI juga cenderung membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×