Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pasca resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, saham PT Megapolitan Developments Tbk justru terkoreksi. Hingga penutupan perdagangan Sesi I, saham berkode EMDE ini sudah turun 14% dari harga perdana Rp 250 per saham ke level Rp 215 per saham.
VP Riset Valbury Asia Futures, Nico Omer Jonckheere menyebut, anjloknya harga saham EMDE ini karena daya tarik emiten sektor properti ini masih kurang dibanding emiten properti lainnya.
"Jarang sekali saham IPO jatuh, kemungkinan karena imej brand masih kurang, proyek yang digarap tidak begitu laku, sehingga kurang seksi, khususnya bagi investor asing," ujarnya. Padahal, Nico menilai peluang di sektor properti sangat menjanjikan di tahun ini.
Selain itu, Nico bilang, faktor harga saham yang terbilang cukup mahal bisa jadi penghambat investor mengoleksi saham EMDE. "PE-nya sekitar 33,53 kali. Kalaupun turun ke harga Rp 150 per saham, PE terbilang masih 20 kali, jadi mungkin investor menganggap cukup mahal," terangnya.
Maka, menurut Nico, investor lebih memilih saham properti yang sudah mapan, jelas, dan menjanjikan seperti Alam Sutera, Ciputra Development, dan Agung Podomoro.
"Kalau sahamnya bergerak ke bawah Rp 200 per saham, mungkin akan terlihat lebih menarik," prediksi Nico.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News