Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menurun sampai akhir penutupan sesi pertama, perdagangan saham, Kamis (10/1).
Data yang dihimpun KONTAN menunjukkan, investor asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp 38 miliar.
Analis Indosurya Asset Management, Fridian Warda berpendapat, koreksi yang berlangsung merupakan koreksi teknikal dan kemungkinan akan berlanjut di sesi kedua nanti.
"IHSG kemungkinan masih akan bergerak mixed, dengan kecenderungan melemah. Support terletak di level 4.320. Sedangkan resistance ada di level 4.375," urai Fridian kepada KONTAN, Kamis (10/1).
Fridian berujar, secara fundamental, sebenarnya banyak dukungan positif yang mendukung IHSG untuk kembali menguat pada hari ini. Misalnya saja, rilis data neraca perdagangan China yang melebihi perkiraan pasar. Selain itu, indeks futures Dow jones serta FTSE London yang hingga saat ini masih bergerak di zona hijau.
"Dari dalam negeri, ekspektasi rilis suku bunga yang diprediksi masih tetap di level 5,75% turut memberikan sentimen positif bagi IHSG," urai Fridian.
Menurut Fridian, saat ini investor cenderung melakukan aksi wait and see, karena menunggu hasil pertemuan European Central Bank (ECB) yang akan menentukan suku bunga acuan.
Dia mencermati, tekanan profit taking masih ada, terutama berasal dari investor asing yang telah banyak melakukan pembelian dari awal tahun ini. "Saham-saham yang dapat diperhatikan investor diantaranya BSDE, WIKA, AKRA, INTP, dan KLBF," terangnya.
Sementara, tim riset Phillip Securites Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang harga 4.313–4.437
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News