Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Agung Jatmiko
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bukan berarti merupakan sinyal buruk hingga akhir tahun. Analis kompak mempertahankan target IHSG.
Harry Su, Managing Director and Head of Equity Capital Market Samuel Internasional, mempertahankan target IHSG di level 6.000 hingga akhir tahun lagi. "Kuncinya, kondisi politik," ujarnya kepada KONTAN, Senin (13/8).
Jika kondisi politik tidak memanas, itu bakal memberikan sentimen positif.Sentimen kian kuat jika arah suara yang terlihat nanti jauh lebih besar kepada capres dan cawapres incumbent.
"Mungkin positif kalau incumbent menang karena pemerintah bisa ambil kebijakan menaikkan harga BBM misalnya. Bensin kita impor, kalau dinaikan CAD bisa membaik," jelas Harry.
Setali tiga uang, William mempertahankan target IHSG, bahkan pada target optimis. IHSG menyentuh level 6.700 hingga akhir tahun. Kuncinya, angka pertumbuhan ekonomi yang sudah mendekati level 5,3%.
William Siregar, analis Paramitra Sekuritas tak menampik, momen lebaran dan adanya gaji ketiga belas beberapa waktu lalu membuat pertumbuhan ekonomi mencapai 5,27%. Tapi, jangan lupakan momen Asian Games.
"Diperkirakan satu peserta Asian Games membelanjakan US$ 2.000 selama momen tersebut," kata William. Jadi, bakal ada perputaran uang triliunan rupiah selama momen itu berlangsung. "Lagi-lagi sektor konsumsi dan ritel yang terkerek," imbuhnya.
Jelang akhir tahun, ada momen tersisa yang bisa memberikan dampak serupa, yakni pertemuan IMF di Bali Desember mendatang. Belum lagi efek dari momen natal dan tahun baru. Dengan kata lain, kondisi perekonomian kuartal III dan IV masih prospektif. Bahkan, tak menutup kemungkinan target pertumbuhan ekonomi 5,3% tercapai.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri juga masih mempertahankan gtarget IHSG 6.200. Tapi, ada catatan darinya. "Jika koreksi hingga September maka kemungkinan IHSG menyentuh level 5.700," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News