kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Analis: Kenaikan suku bunga BI tak efektif bagi pasar


Rabu, 30 Mei 2018 / 17:25 WIB
Analis: Kenaikan suku bunga BI tak efektif bagi pasar
ILUSTRASI. Papan perdagangan saham IHSG


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya Bank Indonesia (BI) untuk meredam volatilitas nilai tukar rupiah dengan menaikkan suku bunga acuan, rupanya belum direspons positif oleh pasar saham domestik. Ini terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup merosot 57,27 poin atau setara 0,94% ke level 6.011,05 pada Rabu (30/5).

Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menilai, langkah BI menaikkan kembali suku bunga acuan saat ini kurang tepat. Mengingat, pelemahan rupiah yang terjadi saat ini lebih disebabkan dari sisi fiskal atau neraca perdagangan yang sifatnya sementara.

"Kenaikan BI 7DRR direspons negatif oleh pasar, karena korelasinya ke pertumbuhan ekonomi," ujar William kepada Kontan.co.id, Rabu (30/5).

Sebagaimana diketahui, jika suku bunga acuan naik, maka bunga kredit atau pinjaman juga berpotensi ikut naik. Efeknya, masyarakat bakal enggan mengajukan pinjaman sehingga perputaran uang di dalam negeri terhambat. Pada saat itu, pertumbuhan ekonomi akan tersendat dan berpotensi jauh dari target.

"Apalagi, di semester pertama 2018, yang diharapkan (pertumbuhan) meningkat 5,2%," kata William.

Dengan demikian, William menyebut kenaikan BI 7DRR saat ini kurang efektif, termasuk dampaknya bagi pasar keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×