Reporter: Aloysius Brama | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki kuartal II 2019 ini, emiten batubara masih akan melewati tahun dengan cukup berat. Pasalnya harga batubara akan semakin tertekan dikarenakan adanya gaung perang dagang yang kembali ramai antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Berdasarkan data Bloomberg harga batubara Newcastle di ICE Futures untuk kontrak Juni 2019 berada di level US$ 87,75 per metrik ton. Angka ini melemah 0,56% dari harga sebelumnya US$ 88,25 per metrik ton.
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, di tengah harga batubara yang terus mengalami pelemahan saham-saham sektor batubara belum menarik untuk di lirik saat ini.
“Untuk jangka panjang masih prospek, tetapi secara jangka pendek ditambah isu perang dagang serta pertumbuhan import Cina yang menurun tidak terlalu baik kepada perusahaan batubara,” ujar Chris kepada Kontan.co.id, Kamis (9/5).
Menurutnya, untuk jangka panjang investor bisa untuk wait and see, karena secara jangka pendek sektor pertambangan batubara masih bisa terkoreksi cukup dalam dengan situasi saat ini.
Jika merujuk data Bursa Efek Indonesia (BEI), sektor pertambangan sudah terkoreksi cukup dalam secara year to date (ytd) sebesar 6,42%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News