Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Gerakan naik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepertinya cenderung akan terhambat beberapa sentimen negatif dari global.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang melihat, secara teknikal, IHSG membentuk pola hanging man yang mengindikasikan melemahnya aksi beli.
"Ditambah lagi kemarin, Wall street ditutup dominan tekoreksi cukup dalam akibat kekhawatiran rencana Greek Debt Swap Deal dan juga penurunan sektor swasta Zona Euro bulan Februari," urai Edwin. Selasa (6/3).
Analis Sinarmas Sekuritas, Jansen Kustianto juga mengingatkan, pemangkasan prospek tingkat pertumbuhan ekonomi China, sepertinya masih menggiring IHSG terkoreksi.
"Dari domestik, investor juga menantikan kejelasan kenaikan BBM dan TDL," tambah Purwoko Sartono, Research Analyst Panin Sekuritas, Selasa (6/3).
Purwoko melihat tampaknya di perdagangan hari ini (6/3), investor masih wait and see seperti yang terukur pada rendahnya nilai transaksi kemarin. Walaupun begitu, Purwoko masih optimistis indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas pada kisaran 3.955-4.000. "Saham pilihan hari ini TBIG, BJBR, BMRI, WINS," tuturnya.
Sementara Jansen bilang secara teknikal indeks diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah pada kisaran 3930-4030. "Saham-saham yang dapat diperhatikan untuk day trading, antara lain ada PGAS, BSDE, ASRI, SDRA," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News