kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Analis: Investor dalam negeri bisa ikuti jejak asing pilih saham defensif


Selasa, 04 Agustus 2020 / 10:51 WIB
Analis: Investor dalam negeri bisa ikuti jejak asing pilih saham defensif
ILUSTRASI. Pilihan saham investor asing


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah arus keluar dana asing dari pasar saham Indonesia, beberapa saham masih tetap diminati oleh investor asing. Dalam tiga bulan terakhir, saham BBCA, BNLI, SMMA, UNVR, dan INDF menjadi lima saham paling banyak diborong asing. 

Sebut saja BBCA yang mencatatkan beli bersih Rp 2,3 triliun, BNLI sebesar Rp 331,1 miliar, SMMA sebesar Rp 302 miliar, UNVR sebesar Rp 287,3 miliar dan INDF sebesar Rp 222,9 miliar. 

Head of Research Panin Sekuritas Nico Laurens menjelaskan saham-saham yang diburu asing rata-rata memiliki fundamental yang kuat dan cenderung defensif. "Memang sekarang asing lebih memilih yang neraca kuat sama pendapatan stabil," kata dia, Senin (3/8). 

Pilihan asing terhadap saham-saham defensif juga bisa diikuti oleh para investor domestik. Selain itu investor domestik juga bisa mengatur ulang portofolionya di saham dengan porsi sekitar 30%-60% mengikuti profil risiko investor. 

Baca Juga: IHSG diprediksi menguat, ini rekomendasi saham dari Samuel Sekuritas

Untuk jangka panjang, Nico menyarankan saham yang ada di sektor perbankan, telekomunikasi, dan barang konsumer. Sebab struktur permodalannya cenderung lebih kuat dan pendapatan stabil di tengah kondisi pasar yang masih seperti saat ini. 

Nico menambahkan saat ini memang arus keluar dana asing di saham masih cukup deras, sementara emas dan obligasi Amerika Serikat (AS) dalam tren meningkat. Hal ini menjadi tantangan bagi aset yang memiliki risiko tinggi sehingga arus keluar dana asing di pasar saham diprediksi masih akan berlanjut. 

"Kalau di Indonesia nanti tergantung bagaimana kita mengatasi pandemi. Kalau bisa sebagus Eropa atau China maka arus masuk akan bagus," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×