Reporter: Aris Nurjani | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan kenaikan penjualan menjadi Rp 80,82 triliun pada kuartal III 2022. Realisasi itu tumbuh 11,01% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 72,80 triliun. Sementara, INDF membukukan penurunan laba bersih 14,07% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 4,64 triliun.
Fajar Dwi Alfian, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori mengatakan, secara umum penjualan INDF cukup baik didorong oleh naiknya Average Selling Price (ASP) dari produk INDF serta pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.
"Prospek ke depan akan tergantung seberapa besar INDF mampu mempertahankan harga jual produknya, serta menahan tekanan dari sisi harga bahan baku, terutama impor," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (30/11).
Sentimen negatif yang perlu diperhatikan adalah kenaikan harga komoditas global serta pelemahan nilai tukar rupiah, serta kenaikan suku bunga.
Baca Juga: Kuartal III 2022, Laba Bersih Indofood Sukses Makmur (INDF) Tertekan 14,07%
Menurut Fajar peluang yang bisa dimanfaatkan INDF adalah mempertahankan tingkat penjualan, serta efisiensi biaya, dimana dapat melakukan kontrak dengan para pemasok bahan baku, serta hedging untuk meminimalisir dampak pelemahan nilai tukar rupiah.
Memasuki musim window dressing hingga awal tahun depan, Fajar mengatakan, saham INDF masih cukup menarik untuk dikoleksi, seiring dengan naiknya permintaan konsumen menjelang natal dan tahun baru.
"Bisa buy dengan target harga jangka pendek secara teknikal adalah 6.625" jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News