Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Walaupun Indeks Harga Saham Gabungan ditutup dengan kenaikan tipis kemarin (9/8), namun indeks sedang menghadapi tekanan jual yang cukup tinggi. Bahkan analis menilai, secara teknikal IHSG sudah dalam posisi oversold (jenuh jual).
Analis Reliance Securities, Christine Natasya mengkonfirmasi, secara teknikal saat ini indikator tochastic sudah berada pada areal yang oversold atau jenuh jual dan posisi Candle sudah hampir menyentuh support dari bullish trendline jangkah menengah. "Ini adalah potensi awal dari bullish reversal jangka pendek," ujar Christine, Kamis (9/8).
Pada perdagangan saham hari ini, Christine memprediksi IHSG akan bergerak sideways dengan kecenderungan untuk naik dengan kisaran pergerakan 4.022-4.150. Adapun beberapa saham yang diprediksi masih melanjutkan penurunannya adalah saham EXCL, BTPN, dan GJTL. "Sedangkan saham-saham yang diprediksi akan menopang indeks adalah AKRA, ASRI, BMRI," lanjutnya.
Sementara, Analis PT Infovesta Utama Theodorus Praska Putrantyo berpendapat lain. Dia bilang, hari ini IHSG berpotensi terkoreksi di kisaran 4.065-4.104. Salah satu sebabnya adalah ketidakjelasan realisasi langkah konkret Bank Sentral Eropa (ECB) yang diharapkan dapat meredakan lonjakan imbal hasil (yield) negara-negara bermasalah, seperti Italia dan Spanyol.
"Selain itu, masih sepinya sentimen dari rilis data ekonomi AS yang krusial membuat investor masih terfokus pada harapan adanya kebijakan stimulus segera, baik dari the Fed maupun ECB," ungkap Praska.
Jika dimonitor secara teknikal, saat ini, indikator MACD sudah death cross dan indikator RSI cenderung turun yang mengindikasikan tekanan jual pada IHSG masih berlanjut.
"Saham-saham yang bisa dicermati untuk diakumulasi adalah ASRI, PGAS, AKRA, dan ENRG," tambah Praska.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News