kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Analis: IHSG masih berada pada tren bullish


Kamis, 28 Juni 2012 / 08:23 WIB
Analis: IHSG masih berada pada tren bullish
The Penthouse 3 menjadi drama Korea terpopuler di minggu pertama Juni 2021.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Setelah kemarin (27/6) Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) ditutup naik lebih dari 1%, sejumlah analis memprediksi IHSG memiliki potensi besar untuk melanjutkan rally.

Salah satunya adalah Analis Astronacci International, Gema Goeyardi. Gema menyampaikan bahwa IHSG telah kembali menguat dan keluar dari area konsolidasi yang telah terbentuk sejak tiga hari perdagangan sebelumnya.

"Area tersebut merupakan area demand yang sangat potensial dan dapat menghantarkan IHSG untuk terus menguat lebih tinggi. Selain itu, pembentukan formasi higher low juga turut mengkonfirmasi akan adanya lanjutan penguatan trend bullish yang dapat menghantarkan IHSG menuju ke level 3.990-4.000," kata Gema, Kamis (28/6).

Hanya saja, menurut Gema, yang perlu diwaspadai adalah bila IHSG gagal menembus resistance pertamanya yang ditandai dengan sebuah false breakout, maka sepertinya IHSG akan kembali bergerak dalam area konsolidasinya bahkan melanjutkan pelemahannya selama beberapa minggu.

"Hal diatas merupakan alternatif yang perlu di jaga sebagai peluang penyimpangan dari asumsi yang telah kami buat," tutur Gema. Namun, untuk saat ini, investor sebaiknya masih berpegang pada outlook bullish dengan short-term trading yang keuntungan rata-ratanya sekitar 8%-10% hingga 2 minggu ke depan.

Saran Gema,strategi yang paling ideal untuk trading kali ini adalah membeli saat terjadinya break out untuk saham-saham non komoditas. "Sedangkan untuk saham batubara dan pertambangan gunakan strategi buy on weakness," lanjutnya.

Sementara Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto memperkirakan pada perdagangan, Kamis (28/6), pelaku pasar akan kembali melanjutkan aksi beli yang terdorong dari perkembangan pasar saham global yang juga positif. "Saham-saham sektor energi dan perkebunan berpeluang menguat, terimbas kenaikan harga minyak mentah dunia," katanya Kepada KONTAN, Kamis (28/6).

David memproyeksikan, indeks akan bergerak dengan kecenderungan menguat dengan resisten di range 3.970-4.000 dan support di 3.880-3.920.

David bilang, spekulasi pasar atas aksi window dressing sejumlah pengelola dana masih akan menjadi sentimen positif pasar saham domestik. Apalagi pasar global seperti bursa utama di Amerika Serikat (AS) dan zona Euro tadi malam ditutup di zona positif. "Penguatan Wall Street dipicu oleh reboundnya harga minyak mentah, naik 1,46% di US$ 80,52 per barrel serta adanya data ekonomi yang keluar di atas perkiraan pasar," jelasnya.

Hanya saja, kemungkinan penguatan ini masih dibayangi kekhawatiran terhadap hasil KTT Uni Eropa akhir pekan ini, lanjut David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×