Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Jika sedikit melakukan review beberapa hari ke belakang, bursa AS ditutup menghijau seiring dirilisnya data ISM Manufacturing PMI yang lebih baik dari ekspektasi sebesar 56.4 dimana ekspektasi sebesar 55.3 dan data sebelumnya sebesar 56.2.
Dari Eropa, saham-saham di benua biru tersebut mayoritas ditutup pada zona merah seiring aksi profit taking yang dilakukan oleh para pelaku pasar.
Berdasarkan hal tersebut, Adhe Mutofa, analis Adjaya Indosurya Sekuritas memprediksi, Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) awal pekan ini akan bergerak mixed to high dengan kisaran 4.405-4.495.
"Cermati saham TBIG, ACES, BWPT, ENRG," ujar Adhe, Senin (4/10).
Sementara Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities meramalkan jika IHSG justru akan dipengaruhi oleh data ekonomi yang bakal dirilis selama sepekan ke depan.
Data yang dimaksud adalah US factory orders (Senin, 4/11) diikuti ISM Services (Selasa, 5/11). Pada Kamis (7/11) akan dirilis US GDP Q3 yg diperkirakan tumbuh 1,9%. Serta pada hari Jumat (8/11) akan dirilis data unemployment numbers, U.S. personal income & the Thomson Reuters/University of Michigan consumer sentiment index.
Lalu, sentimen yang datang dari dataran Eropa adalah, pasar sedang menunggu pertemuan The European Central Bank (ECB) pada hari Kamis (7/11) mendatang yang diperkirakan akan memotong suku bunganya sebesar 25 basis poin.
Sementara dari dalam negeri, selain menunggu sisa-sisa rilis laporan keuangan Q3, sentimen juga datang dari sikap investor yang menunggu pemerintahan SBY yang hanya tersisa enam bulan lagi.
"Pemerintah harus berkonsentrasi penuh untuk mengelola ekonomi Indinesia setelah kembali mengalami defisit neraca perdagangan. Hal ini jauh lebih baik ketimbang melakukan curcol dan galau didepan publik soal kondisi Partai Demokrat," tutur Edwin.
Jika mengacu pada sentimen-sentimen itu, maka Edwin memperkirakan indeks akan bergerak pada level 4.403-4.490.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News