Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan memperlihatkan indikasi pelemahan pada transaksi hari ini (14/1). Beberapa analis mencermati, secara teknikal IHSG masih dalam posisi bearish continuation (lanjut melemah).
Analis MNC Securities, Edwin Sebayang menyampaikan bahwa dari dalam negeri, perhatian pelaku pasar masih akan tertuju kepada arah kekuatan rupiah terhadap dollar AS. "Di tengah minggu lalu, pelemahan rupiah dipengaruhi oleh ekspektasi defisit transaksi berjalan serta data inflasi China yang mengalami kenaikan menjadi 2,5% untuk Desember 2012 (versus proyeksi 2,3%)," kata Edwin.
Jika dibandingkan bulan sebelumnya sebesar yang hanya sebesar 2%, Edwin melihat tingginya kenaikan inflasi China tersebut akan berpotensi menghapus harapan lebih lanjut adanya additional expectation atas pelonggaran moneter.
Selama minggu ini, dia melihat pasar saham akan jauh lebih volatile ketimbang minggu lalu. Hal ini merujuk pada banyaknya laporan keuangan dan ekonomi yang akan rilis.
Pada perdagangan saham hari ini (14/1), Edwin memprediksi IHSG akan bergerak di kisaran 4.276-4.331. Adapun beberapa saham rekomendasi Edwin adalah INTP, INTP, TOTL, BSDE, ICBP, ADHI, BBRI, dan TLKM. "Saya memberikan rekomendasi buy on weakness pada saham PTBA, WIKA, SMGR, ASII, ADRO, dan ITMG," tambahnya.
Sementara itu, Analis Reliance Securities, Christine Natasya menguraikan, secara teknikal, IHSG akan bergerak mixed dan memiliki potensi melanjutkan penurunannya perdagangan hari ini, walaupun sudah relatif terbatas.
Kata Christine, kondisi stochastic sedang menuju pada areal oversold. "IHSG diprediksi bergerak dalam batasan 4.275-4.340," ungkapnya.
Christine memprediksi saham saham seperti AKRA dan AALI akan rebound.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News