Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Di awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1,25% menjadi 5.370,76. Kemarin,(29/8), IHSG memimpin kejatuhan bursa saham Asia.
Pelemahan IHSG dipengaruhi oleh pidato Gubernur Bank Sentral The Fed Janet Yellen, yang mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan AS dua kali dalam tahun ini. Jika keadaan ekonomi AS terus membaik, kenaikan suku bunga bisa terjadi pada September 2016 nanti.
Kini The Fed tengah mencoba menyeimbangkan pertumbuhan dan kekhawatiran overheating ekonomi. Kembali ke Jakarta, kemarin asing mencatatkan net sell sebesar 151,4 miliar.
Krishna Setiawan analis Lautandhana Securindo, menjelaskan, sentimen dari dalam negeri, yaitu program pengampunan pajak terasa perkembangannya melambat. "Awalnya bisa menjadi sentimen positif, tapi semakin ke sini pelaku pasar gelisah, sehingga profit taking," kata Krishna.
Pada perdagangan hari ini (30/8) Deky Rahmat Sani, analis NH Korindo Securities, memprediksi, IHSG balik ke zona hijau, support di 5.359 – 5.314 dan resistance di 5.398 – 5.428.
Krishna memprediksi, IHSG akan moderat atau terjadi penurunan tapi tidak sedalam kemarin, di 5.348 - 5.400. (Dini Aldiani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News