Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) telah memenuhi persyaratan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Hal itu menandakan dimulainya produksi smartphone Nokia.
Dalam keterbukaan informasi PTSN di BEI, Rabu (6/9), disebutkan produksi smartphone Nokia berpotensi mempengaruhi harga efek PTSN. Mengingat Nokia menjadi salah satu merek smartphone yang cukup diperhitungkan di dunia, termasuk Indonesia.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyatakan, bisnis penjualan smartphone bermerek Nokia masih berpeluang untuk memperoleh pangsa pasar bagi pecinta smartphone di tanah air. Hal itu seiring dengan banyaknya pengguna smartphone untuk menunjang aktivitas.
"Apalagi saat ini Nokia sudah mengusung sistem operasi Android yang memiliki pangsa pasar dunia sekitar 85% pada Q1-2017," ujarnya, Rabu (6/9)
Namun, menurutnya, faktor tingkat daya beli masyarakat dan strategi bisnis di bidang marketing sales akan sangat menentukan kinerja penjualan produk Nokia.
Kinerja saham PTSN juga dinilai tidak begitu likuid. Nafan berpendapat, hal itu kemungkinan karena PBV PTSN di bawah angka 1, tepatnya 0,33%. Sehingga membuat investor menilai PTSN belum prospektif. "Andaikan PBV di atas angka 1, maka emiten dikategorikan memiliki prospek yang cerah," ujarnya.
"Secara teknikal, pergerakan harga saham pada daily chart masih dalam konsolidasi. Hold dengan target harga Rp 155, harga tertinggi pada tahun 2012," katanya.
Sedangkan, Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugrah Securindo Indah mengatakan, review pertumbuhan pendapatan sejak 2013-2016 mengalami penurunan. Namun, masih mencetak pendapatan positif.
Pendapatan PTSN pada semester 1-2017 tumbuh 9,05%, dan pendapatan PTSN pada semester 1-2016 minus 11,89%. Sedangkan laba bersih PTSN pada semester 1-2017 tumbuh 12.806,49%. Sedangkan laba bersih PTSN pada semester 1-2016 tumbuh 100,3%.
"Dengan adanya izin TKDN diharapkan dapat medorong pendapatan tahun depan," ujar Rio kepada KONTAN, Rabu (6/9).
Dia mengingatkan, yang perlu menjadi perhatikan dalam beberapa tahun terakhir bahwa Nokia, tidak lagi leader brand di smartphone. Seiring banyak brand yang menawarkan fitur lebih menarik. "Pasar Nokia hanya fokus kepada pelanggan loyal, dan itu terbatas," tambahnya.
Pada sisi perdagangan, saham PTSN sepi dari transaksi. Dia mengingatkan, harga IPO PTSN pada 8 November 2007 yakni Rp 580. Namun, pada penutupan perdagangan Rabu (6/9), saham PTSN berada pada level 148. Secara year to date, harga saham PTSN naik 146,67%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News