kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Analis: Hindari perburuan saham batubara


Rabu, 22 September 2010 / 13:19 WIB
Analis: Hindari perburuan saham batubara


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Analis pasar modal dari AmCapital Janson Nasrial berpendapat, sebaiknya investor menghindari perburuan saham-saham batubara. Sebab, harga batubara saat ini mengikuti pergerakan harga minyak yang naik turun akibat ketidakpastian ekonomi global.

Janson memprediksi, harga minyak akan bergerak di kisaran US$ 74 hingga US$ 77 sebarel tahun ini. "Harga minyak tak akan lebih dari US$ 80," jelasnya. Mengikuti pergerakan minyak, harga batubara pun tak akan melesat tinggi. Janson memprediksi, harga batubara akan bergerak di kisaran US$ 95 hingga US$ 100 per ton.

Terkait hal itu, Janson merekomendasi untuk masuk ke saham-saham komoditas. "Yang paling bagus itu metal," jelasnya. Misalnya saja PT Timah (TINS) dan PT International Nickel Indonesia (INCO).

Dia beralasan, saat ini, perekonomian China tumbuh stabil yang berada di kisaran 9%-10%. Alhasil, permintaan untuk basic metal, khususnya timah dan nikel, cukup tinggi. "Jika permintaan naik, otomatis harganya juga naik," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×