Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan mengalami koreksi pada perdagangan Kamis (31/1). Hal ini terjadi di tengah pengumuman suku bunga acuan AS yang tetap berada di level 2,25%-2,50%.
Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra menyampaikan, perubahan harga SUN pada hari ini juga akan dipengaruhi oleh pergerakan kurs rupiah yag masih berpotensi mengalami pelemahan seiring menguatnya dollar AS terhadap mayoritas mata uang utama dunia lainnya.
“Dengan pertimbangan beberapa faktor di atas, kami sarankan kepada investor untuk mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder jelang berakhirnya FOMC Meeting,” ungkap Made dalam rilis harian yang diterima Kontan.co.id.
Beberapa seri SUN yang dinilai cukup menarik di tengah kondisi pasar saat ini antara lain FR0053, FR0061, FR0068, FR0077, FR0056 dan FR0070.
Sebagai pengingat, kemarin (30/1) harga SUN bergerak terbatas dengan arah perubahan yang bervariasi di tengah pelemahan nilai tukar rupiah jelang berakhirnya FOMC Meeting.
SUN seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami perubahan harga sebesar 1 bps yang membuat imbal hasilnya naik terbatas atau kurang dari 1 bps di level 7,964%. SUN seri acuan tenor 10 tahun mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 0,5 bps di level 8,130% yang didorong oleh penurunan harga sebesar 3 bps.
Di sisi lain, SUN seri acuan tenor 15 tahun tercatat mengalami kenaikan harga sebesar 5 bps yang disebabkan terjadinya penurunan imbal hasil sebesar 0,6 bps. Adapun SUN seri acuan tenor 20 tahun mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 0,2 akibat koreksi harga sebesar 2 bps.
Made pun menambahkan, pasar SUN sebenarnya masih mencatatkan kinerja positif sepanjang Januari. Ini tercermin dari masuknya pemodal asing sepanjang bulan Januari. Hingga 28 Januari lalu, investor asing telah melakukan pembelian bersih Surat Berharga Negara sebesar Rp 7,09 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News