Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Kino Indonesia Tbk (KINO) terus berada di zona hijau selama tahun berjalan ini. Sejak awal tahun, sahamnya sudah naik 47,78%.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova melihat, penguatan harga saham KINO itu lebih karena rencana buyback saham. Berdasarkan informasi perseroan harga buyback maksimal di angka Rp 5.000.
"Secara teknikal kenaikan yang terjadi saat ini berpotensi untuk kembali terjadi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (3/2).
Baca Juga: Harga Saham KINO Melejit Berkat Aksi Buyback, Valuasinya Tak Bisa Dibilang Murah
Namun, ia menegaskan bahwa untuk mempertahankan harga saham agar tetap tinggi dan minim aksi profit taking maka perlu terlihat adanya pertumbuhan dari sisi laba bersih. Sehingga ia menilai saat ini investor menantikan hasil laporan keuangan 2021.
Mengacu laporan keuangan perusahaan, hingga September 2021 penjualan KINO tercatat menyusut 5,75% menjadi Rp 2,93 triliun. Padahal pada periode yang sama di tahun lalu, perusahaan ini masih meraup penjualan sebesar Rp 3,11 triliun.
Walhasil, KINO juga mencatatkan penurunan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih hingga 48,78% menjadi Rp 82,80 miliar. Pada September 2020 laba bersih KINO sebesar Rp 161,69 miliar.
Untuk prospek sahamnya sendiri, secara teknikal Binaartha melihat target terdekat menguji area resistance Rp 3.500 dan jika berhasil ditutup di atas level tersebut secara mingguan maka selanjutnya ada potensi hingga Rp 4.000.
Baca Juga: KINO Berencana Buyback 20% Saham
Manajemen sendiri telah mengumumkan rencana membeli kembali atawa buyback saham. Pembelian kembali saham akan dilaksanakan secara bertahap dengan perkiraan periode 3 Februari 2022 hingga 2 Mei 2022.
Pada, aksi korporasinya itu perusahaan memperkirakan nilai nominal saham yang akan dibeli kembali adalah maksimum Rp 100 miliar dengan jumlah saham tidak melebihi 20% dari jumlah modal disetor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
