Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah meningkat dalam sepekan ini. Mengutip Bloomberg di pasar spot, Jumat (5/7), rupiah tercatat menguat 0,37% ke Rp 14.083 per dollar AS. Sedangkan selama sepekan rupiah terkerek 0,30%.
Pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah juga tercatat menguat 0,29% ke Rp 14.148 per dollar AS. Namun, dalam sepekan rupiah tercatat melemah tipis 0,05%.
Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan penguatan rupiah sepekan ini dipengaruhi oleh eksternal maupun internal. Diantaranya, nada dovish The Fed terkait tingkat suku bunga acuan.
Selain itu kesepakatan antara AS dan China untuk tidak saling mengenakan tarif impor sementara juga menguntungkan rupiah karena pasar aset berisiko kembali menarik di mata investor global.
Apalagi, di akhir pekan rupiah makin menunjukkan penguatannya karena didukung data cadangan devisa periode Juni yang meningkat US$ 3,47 miliar atau 2,89% dari bulan sebelumnya. Posisi cadangan devisa Indonesia per Juni jadi sebesar US$ 123,82 miliar.
Selain itu, membaiknya kondisi politik dalam negeri setelah Mahkamah Konstitusi mengumumkan hasil pemilihan presiden 2019-2024 juga dimanfaatkan pelaku pasar untuk kembali melakukan investasi di dalam negeri.
Yudi mengatakan pergerakan rupiah di pekan depan akan tergantung dari hasil data ketenagakerjaan AS seperti non farm employment change dan unemployment rate yang dirilis malam ini.
"Jika data ketenagakerjaan AS dirilis lebih buruk dari ekspektasi pasar, maka rupiah berpotensi melanjutkan penguatan di pekan depan," kata Yudi, Jumat (5/7). Untuk sepekan ke depan, Yudi memproyeksikan rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.000 per dollar AS hingga Rp 14.200 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News