CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Analis asing prediksi Jokowi sulit menang


Senin, 07 Juli 2014 / 07:28 WIB
Analis asing prediksi Jokowi sulit menang
ILUSTRASI. Minum susu bermanfaat mengontrol tekanan darah.


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Masyarakat Indonesia akan segera memutuskan siapa yang akan memimpin dalam lima tahun ke depan. Ajang pemilihan presiden kali ini menjadi perhatian analis asing karena mempengaruhi investasi di Indonesia. Apalagi, saat ini hanya ada dua kandidat yang posisinya sama kuat. Kondisi itu memicu ketidakpastian di pasar finansial.

Hal inilah yang menarik perhatian sejumlah analis asing. "Sepertinya, posisi Jokowi untuk memenangkan pilpres semakin sulit," jelas Mark Matthews, head of research for Asia Bank Julius Baer kepada CNBC. Dia lantas menurunkan rekomendasi untuk pasar saham Indonesia menjadi underweight terkait ketidakpastian perkembangan politik di Indonesia.

Pernyataan Matthews didasarkan pada hasil poling yang menunjukkan semakin tipisnya jarak dukungan antara Jokowi dan pesaingnya Prabowo Subianto. "Margin yang tadinya 25 basis poin antara Jokowi dan rivalnya, kini tersisa 3 basis poin. Selain itu, sepertiga responden mengatakan mereka belum memutuskan. Sehingga, hasil pilpres bisa sebaliknya (memenangkan Prabowo)," paparnya.  Hasil poling tersebut menyebabkan investor asing gugup.

Sementara itu, Tim Lindsey, profesor Asian Law di Universitas Melbourne mengatakan sangat sulit menilai bagaimana reaksi Washington atas kemenangan Prabowo.

"Prabowo memiliki track record buruk yang menyebabkan visa dia ditolak untuk masuk AS dan Inggris. Dia akan menjadi pemimpin yang sulit untuk diajak kerjasama, termasuk AS, karena adanya perbedaan antara yang dia ucapkan dengan yang dia lakukan," jelas Lindsey.

Kedua analis sepakat, pilpres kali ini akan menjadi kunci bagi Indonesia seiring terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi ke level terendah dalam empat tahun terakir.

Sedangkan Jeffery Halley, senior manager FX trading Saxo Capital Markets menilai, Jokowi merupakan kandidat yang disukai pelaku pasar. "Jika Jokowi menang, rupiah akan reli ke level 11.500. Sebaliknya, jika Prabowo menang, rupiah akan melemah yang diikuti oleh penjualan aset-aset di Indonesia," kata Halley.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×