kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anak usaha Sawit Sumbermas kantongi pinjaman US$ 20 juta dari BNI


Jumat, 24 Juli 2020 / 21:04 WIB
Anak usaha Sawit Sumbermas kantongi pinjaman US$ 20 juta dari BNI
ILUSTRASI. Anak usaha Sawit Sumbermas kantongi pinjaman US$ 20 juta dari BNI. Foto: Dok.Sawit Sumbermas


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) yang bergerak di bisnis hilir kelapa sawit, yakni PT Citra Borneo Utama (CBU) memperoleh pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pada Juli 2020. Nilai pinjaman tersebut adalah sebesar US$ 20 juta atau setara Rp 290 miliar jika menggunakan kurs Rp 14.500 per dollar Amerika Serikat.

Sekretaris Perusahaan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk Swasti Kartikaningtyas mengatakan, fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu satu tahun. Nantinya, dana hasil pinjaman tersebut bakal digunakan oleh Citra Borneo Utama untuk modal kerja demi mendukung operasional perusahaan.

Ia menjelaskan, fasilitas kredit untuk Citra Boerneo Utama ini dijaminkan dengan sebagian aset milik anak usaha SSMS yang lain, yakni PT Mitra Mendawai Sejati (MMS). Pasalnya, pada 2018, MMS juga pernah memperoleh pinjaman dari BNI.

Baca Juga: Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Genjot Produksi Sawit di Semester II-2020

"Nilai jaminannya berada di atas plafon pinjaman sehingga sisanya bisa dijaminkan untuk pinjaman CBU," tutur Swasti saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (24/7). Asal tahu saja, Mitra Mendawai Sejati adalah entitas anak yang 99% sahamnya dimiliki oleh SSMS.

Swasti memprediksi, SSMS bakal memperoleh keuntungan dengan adanya pinjaman untuk modal kerja ini. "Hal ini juga bisa mendukung SSMS karena Citra Borneo Utama dapat menyerap hasil produksi crude palm oil (CPO) SSMS," kata Swasti. Meskipun begitu, pendapatan CBU sebenarnya belum terkonsolidasi ke laporan keuangan SSMS karena kepemilikannya masih di bawah 50%.

Sebagai informasi, bisnis hilir SSMS lewat Citra Borneo Utama mulai berjalan sejak kuartal III-2018. Saat ini, Citra Borneo Utama memiliki pabrik penyulingan (refinery) dengan kapasitas 2.500 ton per hari. Meskipun begitu, utilisisasinya baru mencapai 70% atau 1.750 ton per hari. Oleh sebab itu, menurut Swasti, pihaknya akan terus mengembangkan bisnis ini supaya utilisasinya bisa maksimal.

Baca Juga: Musim panen CPO di semester II, Sawit Sumbermas (SSMS) optimistis kinerja membaik

"Di sisi lain, kami belum berencana untuk menambah kapasitas pabrik tersebut," ucap dia. Sejauh ini, CBU telah mengolah produk turunan CPO, berupa olein (minyak goreng), stearin, dan Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) untuk dijual ke pasar domestik maupun luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×