kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Anak Usaha Pertamina IPO, Berpotensi Raih Dana Segar Hingga Rp 9,78 Triliun


Rabu, 01 Februari 2023 / 19:03 WIB
Anak Usaha Pertamina IPO, Berpotensi Raih Dana Segar Hingga Rp 9,78 Triliun
Paparan publik penawaran umum perdana saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) di Jakarta, Rabu (1/2/2023).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) untuk melakukan initial public offering (IPO) terus bergulir. Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini memulai periode bookbuilding mulai hari ini, Rabu (1/2) hingga Kamis (9/2).

PGEO memasang harga book building di rentang Rp 820 - Rp 945 per saham. PGEO akan melepas sebanyak-banyaknya 10,35 miliar saham, yang mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 25,00% dari modal ditempatkan dan disetor IPO. 

Sehingga, perusahaan pelat merah tersebut berpotensi meraup dana segar maksimal Rp 9,78 triliun.

Baca Juga: Pertamina Semakin Gencar Bangun PLTS di Kilang Seluruh Indonesia

“IPO ini menandakan keyakinan kami terhadap potensi panas bumi di Indonesia, di mana 40% panas bumi dunia ada di Indonesia. Sudah selayaknya Indonesia mengembangkan panas bumi lebih dari kapasitas yang terpasang,” kata Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Ahmad Yuniarto di Jakarta, Rabu (1/2).

Yuniarto merinci, sekitar 85% dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha sampai dengan tahun 2025. 

Pengembangan ini terdiri atas sekitar 55%  akan digunakan untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) operasional saat ini yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk memenuhi permintaan tambahan dari pelanggan existing

Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan antara lain untuk WKP Lahendong, WKP Hululais, WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Gunung Way Panas, WKP Sungai Penuh, dan WKP Gunung Sibayak - Gunung Sinabung.

Baca Juga: Indonesia Eyes $11 Billion in Capital Market Fundraising This Year



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×