Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kapasitas penyimpanan bensin dan biofuel PT Jakarta Tank Terminal (JTT) akan diperbesar. Penambahan kapasitas dilakukan dari sebelumnya sebanyak 251.025 cubic metres (cbm) menjadi sekitar 350.000 cbm atau ada penambahan 100.000 cbm.
JTT ini merupakan perusahaan patungan antara PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan Royal Vopak.
Lokasi penyimpanan tersebut berada di lokasi strategis Tanjung Priok, Jakarta, sebagai pelabuhan utama. JTT melayani pasar impor dan distribusi di wilayah Jakarta dan sekitarnya untuk produk bahan bakar. Khususnya bensin yang dinilai telah meningkat pesar di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. “Diperkirakan akan tumbuh,” terang Suresh Vembu, Direktur AKRA dalam keterangan resmi, Jumat (16/2).
Royal Vopak mengumumkan rencana penambahan kapasitas tangkit tersebut. Pasalnya, bisnis ini dinilai positif, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan penduduknya. Oleh karena itu, permintaan untuk fasilitas tangki diperkirakan meningkat. Yakni dengan ekspansi distribusi bensin oleh pemain eksisting seperti masuknya pemain baru.
Rencananya, ekspansi ini akan menambah delapan tangki dengan kapasitas total 100.000 cbm. Diantaranya untuk bensin, etanol, biodiesel, unit pemulihan uap, dan infrastruktur pencampuran tambahan yang akan memudahkan pelanggan memenuhi mandat pemberian biofuel Indonesia.
Investasi tersebut sesuai dengan strategi Vopak untuk memfasilitasi pelanggan dalam peningkatan pasar impor. Selain itu, juga akan memperkuat posisi JTT sebagai lokasi impor bahan bakar yang independen. Pembangunan kapasitas tersebut nantinya dilakukan secara bertahap dari kuartal I sampai kuartal IV-2019.
Royal Vopak merupakan perusahaan tangki penyimpanan independen di dunia. Perusahaan ini mengoperasikan jaringan terminal global yang berada di lokasi strategis sepanjang rute perdagangan dunia.
Vopak terdaftar di bursa saham Euronext Amsterdam dan berkantor pusat di Rotterdam, Belanda. Pada 16 Februari 2018, Vopak mengoperasikan 66 terminal di 25 negara dengan kapasitas penyimpanan gabungan 35,9 juta cbm, dan 3,1 juta cbm lainnya sedang dikembangkan, untuk ditambahkan sebelum akhir 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News