Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) tengah berusaha mengembangkan anak usahanya dengan Posco, yakni PT Krakatau Posco. KRAS baru saja menarik pinjaman US$ 90 juta untuk anak usahanya tersebut.
“Penarikannya dilakukan 3 Maret,” sebut Sekretaris Perusahaan KRAS Andi Firdaus, dalam keterbukaan informasi, akhir pekan lalu. Ini merupakan penarikan fasilitas tahap kedua dari The Export-Import Bank of Korea.
Namun pemberiannya dilakukan melalui Australia and New Zealand Banking Group Limited, Standard Chartered Bank Korea Limited, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation. Adapun, pinjaman ini memiliki skema jaminan Export Credit Agency (ECA).
Fasilitas pertama sebesar US$ 110 juta telah Krakatau Posco tarik pada 11 November 2013 lalu. Sebelumnya, perusahaan baja itu juga tercatat telah menambah utang sebesar US$ 1,72 miliar dari 13 bank asing. Pinjaman perdana Krakatau Posco tersebut didapat pada 30 Maret 2012.
Sekadar informasi, Krakatu Posco merupakan pabrik integrated steel mill dengan kapasitas 6 juta ton per tahun. Namun pada tahap awal, kapasitasnya baru 3 juta ton per tahun. Nantinya, Krakatau Posco akan menghasilkan slab dan plat baja untuk bahan baku perseroan dan industri perkapalan, manufaktur, serta infrastruktur.
KRAS mengempit porsi kepemilikan 30% di Krakatau Posco. Pada penarikan terbaru US$ 90 juta ini, nilai yang KRAS jamin yaitu US$ 27 juta. Pada fasilitas sebelumnya US$ 110 juta, KRAS memegang porsi US$ 33 juta. Lalu pada utang perdana sebesar US$ 1,72 miliar, nilai yang harus KRAS tanggung yakni US$ 518,7 juta.
Secara keseluruhan, KRAS menanggung beban utang Krakatau Posco sebesar US$ 578,7 juta. Bila menengok nilai tukar Rupiah terhadap Dollar di posisi Rp 11.431, berarti emiten pelat merah ini menanggung Rp 6,71 triliun.
Liabilitas KRAS pada akhir 2013 yakni Rp 1,32 triliun. Sedangkan, ekuitasnya senilai Rp 1,05 triliun. Rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) KRAS cukup tinggi 1,25 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News