kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.219   -39,00   -0,24%
  • IDX 7.104   7,24   0,10%
  • KOMPAS100 1.061   -1,37   -0,13%
  • LQ45 835   -0,87   -0,10%
  • ISSI 215   0,34   0,16%
  • IDX30 426   -0,30   -0,07%
  • IDXHIDIV20 514   0,72   0,14%
  • IDX80 121   -0,16   -0,13%
  • IDXV30 125   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 142   0,02   0,02%

Amunisi ACES hadapi bisnis nan ketat


Selasa, 01 Januari 2013 / 19:55 WIB
Amunisi ACES hadapi bisnis nan ketat
ILUSTRASI. Direksi PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX).


Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) mulai menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan di 2013. Caranya, ACES akan membangun 15 gerai Ace Hardware dan lima gerai Toys Kingdom di Jawa dan luar Jawa. Nilai investasi ekspansi tersebut Rp 150 miliar - Rp 160 miliar.

Cara ini, menurut Analis Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer, cukup efektif menghadapi persaingan bisnis retail. Sebab, ada tiga pemain retail besar yang masuk di tahun lalu, yakni Lotte Group, Parkson Holding dan Central Retail Corporation.

Lotte yang mengakuisisi Makro, misalnya, berencana menambah 100 gerai baru hingga 2018. Pun, department store asal Thailand, Central Retail Corporation, akan membuka cabang di Grand Indonesia di 2014 dan menambah lima gerai di Jakarta dan Surabaya hingga 2017.

Analis Bahana Securities, Stifanus Sulistyo menilai, perluasan gerai ACES seiring dengan pertumbuhan konsumsi kelas menengah di Indonesia. Dengan ekspansi itu, para analis yakin, pendapatan dan laba bersih ACES akan terangkat sampai akhir 2012 dan berlanjut di 2013.

Analis Trimegah Securities, Ivan Chamdani, memperkirakan, hingga akhir 2012, penjualan ACES bisa tumbuh 37,5% menjadi Rp 3,3 triliun year on year (yoy) dengan laba bersih naik 34% menjadi Rp 382 miliar. Sementara di 2013, penjualan ACES akan naik menjadi Rp 4,1 triliun dengan laba bersih Rp 464 miliar.

Persaingan kian ketat

Namun, ACES harus siap menghadapi persaingan di 2013. Sebab akan hadir IKEA, peritel perabotan dan furnitur rumah tangga asal Swedia. Ivan memperkirakan, kompetitor ini bisa menggerus penjualan sejumlah produk ACES di bidang peralatan rumah tangga, alat listrik dan furnitur di 2014. Alhasil penjualan dan laba bersih ACES di 2014 bisa turun 21,8% dan 17,2%. 

Ivan juga menebak, ACES akan mengurangi ekspansi gerai yaitu hanya 40.000 m² di tahun ini dan di 2014. Sebab, pertumbuhan penjualan per toko alias same store sales growth (SSSG) melemah. Ia memaparkan, dari Januari - Oktober 2012, rasio SSSG ACES turun dari 15,9% jadi 12,4%. Jika ACES mampu mengatasi tren penurunan SSSG, ekspansinya bisa lebih besar dari tahun lalu. Di 2012, ACES mendirikan 23 gerai Ace Hardware dan lima gerai Toys Kingdom.

Adapun perkiraan Adrian, ACES akan memperluas area penjualan hingga 50.000 m² di tahun ini dengan rata-rata luas gerai 3.000 m².
Selain itu, menurut Adrian, ada tiga tantangan lain ACES seperti kenaikan tarif dasar listrik 15%, kenaikan standar upah minimun hingga 44% dan kenaikan biaya sewa tempat. "Jika ketiga hal ini bisa diatasi dengan efisiensi dan kenaikan harga maka laba bersih perseroan ini akan tumbuh sesuai ekspektasi," tutur dia.

Selain itu, rasio harga terhadap laba per saham alias price earning ratio (PER) ACES sudah cukup tinggi. Adrian menghitung, dengan target harga Rp 720 per saham PER ACES sudah 26,6 kali. Padahal, PER saham retail, seperti RALS dan ERAA masing-masing hanya 15 kali dan 14 kali.

Sementara itu, Stifanus dan Ivan menargetkan harga saham ACES di Rp 700 per saham. Ketiga analis itu menyarankan jual pada saham ACES. Jumat (28/12), harga saham ACES senilai Rp 820. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×