Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) sudah melakukan strategi hedging untuk mengantisipasi pelemahan rupiah. Sekretaris Perusahaan ASRI Tony Rudianto menjelaskan bahwa kurs rupiah cenderung menguat dan hedging ASRI di-cover bervariasi sampai dengan Rp 15.000.
"Secara periodik kami memonitor pergerakan kurs rupiah," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (2/7). Tony menyatakan jika skenario terburuk terjadi yakni rupiah melemah ke Rp 15.000 ASRI akan menutup hedging baru untuk mengurangi risiko volatilitas rupiah tersebut.
ASRI menggunakan mata uang rupiah dalam sebagian besar operasional, termasuk penjualan, pembelian bahan baku, dan beban usaha. Transaksi yang menggunakan mata uang asing hanya dilakukan untuk hal-hal khusus.
Asal tahu saja, saat ini ASRI memiliki utang obligasi surat utang senior dalam mata uang dolar AS yang jatuh temponya paling lama 2022. Melansir laporan keuangan ASRI di kuartal I 2019, total utang obligasi ASRI sebesar US$ 493 juta dengan rincian sebagai berikut.
Surat utang senilai US$ 235 juta diterbitkan pada Desember 2018 dengan tenor 7 tahun dan sehingga akan jatuh tempo pada 27 Maret 2020. Surat utang ini sudah dibayarkan sebagian dari bond yang terbit pada Januari 2019 US$ 175 juta sebesar US$ 162 juta sehingga masih ada sisa US$ 73 juta.
Adapun pada 22 Februari 2019 lalu, entitas anak ASRI, Alam Sutera Synergy Private Limited membeli kembali sebagian utang obligasi sebesar US$ 162 juta dengan harga pembelian kembali US$ 164,8 juta. Ditambah bunga masih harus dibayar sebesar US$ 4,53 juta sehingga jumlah seluruhnya sebesar US$ 169,35 juta.
Kemudian surat utang lainnya senilai US$ 245 juta diterbitkan pada 24 Oktober 2016. Bunga obligasi ini sebesar 6,62% per tahun dan tenor pembayarannya 5,5 tahun.
Adapun surat utang lainnya yang diterbitkan ASRI pada 22 Januari 2019 sebesar US$ 175 juta. Bunga obligasi sebesar 11,5% per tahun dengan tenor 2-3 tahun sehingga jatuh tempo pada 22 April 2021.
Menurut Tony utang obligasi yang besar dan jatuh tempo yang sudah dekat ini akan diatasi dengan strategi manajemen liabilitas dan likuiditas dengan memantau ketat jadwal pembayaran utang serta arus keluar untuk kegiatan sehari-hari. Selain itu ASRI juga memastikan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit yang cukup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News