Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak liar di awal perdagangan Kamis (26/2). Data RTI menunjukkan indeks melorot 0,13% atau 6,97 poin ke level 5.438.13 pada pukul 09.26 WIB.
Tercatat 111 saham bergerak naik, 78 saham bergerak turun, dan 69 saham stagnan. Pada awal perdagangan pagi ini melibatkan 965 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 1 miliar.
Secara sektoral, delapan dari 10 indeks sektoral saham memerah. Sektor industri lain-lain memimpin pelemahan dengan turun 0,97%, manufaktur dasar turun 0,47%, dan industri dasar turun 0,42%.
Sementara indeks sektoral saham yang menghijau yaitu pertanian naik 0,69%, dan pertambangan naik 0,29%.
Asal tahu saja, IHSG mencetak rekor tertinggi baru. Rabu (25/2), IHSG ditutup naik 0,51% menjadi 5.445,11. Investor asing mencatatkan pembelian bersih atau net buy senilai Rp 793,35 miliar.
Laju pasar saham domestik sejalan dengan bursa Asia. Ini tercermin dari indeks MSCI Asia Pacific yang naik 0,6% ke level 146,20 pada pukul 16.17 waktu Hong Kong.
Analis Universal Broker Indonesia Alwy Assegaf mengatakan, pasar saham domestik ikut tertopang pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen, yang belum akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
Respons positif juga terlihat di pasar saham global dan regional yang menghijau. Selain itu, IHSG tertopang sentimen dari China. Maklum, indeks manufaktur Negeri Tirai Bambu itu mencatatkan pertumbuhan pada Februari ini.
Namun, investor cenderung wait and see hingga data inflasi Indonesia dirilis awal bulan depan. "Sehingga IHSG mungkin diwarnai aksi proft taking oleh investor lokal," ujar Alwy. Ia memprediksi, hari ini indeks bisa terkoreksi ke kisaran 5.420-5.470.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News