Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rencana merger PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) dengan pemegang sahamnya, PT Apexindo Energi Investama (AEI) dinilai terlalu rumit dan cukup beresiko bagi para pemegang saham publik.
Jhon Veter, Analis Investa Saran Mandiri mengatakan, investor perlu berhati-hati dan mewaspadai aksi korporasi emiten kontraktor pengeboran ini. Pasalnya, aksi korporasi APEX ini dinilai penuh dengan manuver dan membingungkan bagi investor. Aksi korporasi ini tak jarang ditemukan oleh beberapa emiten grup Bakrie, seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI), Asia Resources Minerals Plc (ARMS). "Jika aksi korporasinya rumit, lebih baik dijauhi. Sebab resiko sangat besar bagi investor kecil untuk memiliki saham APEX," ujarnya.
Jhon berasumsi, rencana merger dan pelepasan saham ke publik ini cenderung spekulatif, dan hanya dimanfaatkan untuk mendongkrak saham APEX di bursa.
Namun, dengan skema buyback yang ditawarkan perseroan, Jhon bilang, tak ada salahnya untuk memanfaatkan kondisi buyback tersebut. "Jika memang betul, jual saja," tambahnya. Adapun, saat ini harga saham APEX naik cukup signifikan 25% , sebesar Rp 3.425 per saham. Jhon merekomendasikan posisi jual, dengan target harga spekulatif Rp 3.795 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News