Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
HONGKONG. Aksi bersama bank sentral global dalam menangani krisis utang Eropa menjadi vitamin segar bagi mata uang Asia. Jika dihitung, dalam seminggu terakhir, mata uang Asia ramai-ramai perkasa atas dolar. Ini merupakan penguatan mingguan pertama mata uang regional sejak Oktober lalu.
Asal tahu saja, pada pukul 10.51 waktu Seoul, won menguat 3,3% pada pekan ini menjadi 1.126,79 per dolar. Sementara, ringgit malaysia menguat 2,3% menjadi 3,1300 dan baht Thailand menguat 1,9% menjadi 30,83.
Sementara itu, yuan China menguat 0,2%, peso Filipina menguat 1,6% menjadi 43,25 per dolar, dan dolar Taiwan menguat 1% menjadi NT$ 30,147. Sementara, rupiah masih mencatatkan pelemahan di sepanjang pekan ini sebesar 0,2% menjadi 9.075.
Penguatan mata uang Asia seiring aksi beli investor asing atas aset-aset di kawasan Asia. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, nilai pembelian saham investor asing di pasar Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand mencapai US$ 2 miliar.
"Pelaku pasar menyambut baik langkah bank sentral dunia. Ini yang menjadi sentimen positif bagi pergerakan pasar. Kami melihat adanya arus dana yang mengalir ke kawasan sehingga menyokong mata uang Asia," jelas Kozo Hasegawa, trader Sumitomo Mitsui Banking Corp di Bangkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News