kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aksi beli mengangkat harga CPO


Kamis, 23 Mei 2013 / 08:50 WIB
Aksi beli mengangkat harga CPO
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.


Reporter: Agus Triyono | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) kembali menguat. Para analis memprediksi, aksi beli di harga murah ketika harga telah terkoreksi, kembali mengangkat harga CPO.

Harga CPO untuk kontrak pengiriman Agustus, kemarin (22/5) pukul 18.15 WIB, di Bursa Derivative Malaysia naik 1,03% menjadi RM 2.359 per ton dibanding harga sehari sebelumnya. Ini merupakan harga tertinggi CPO dalam sebulan terakhir.  

Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, selain tertopang oleh aksi beli di harga murah, kenaikan harga CPO saat ini juga ditopang oleh ekspektasi permintaan CPO akan meningkat jelang Ramadan.

Data Dewan Sawit Malaysia melaporkan, persediaan CPO pada April lalu tercatat turun 27% menjadi 1,93 juta ton dari rekor tertinggi di Desember 2012. Survei Bloomberg juga menunjukkan, persediaan CPO di Indonesia kemungkinan akan turun menjadi 2,8 juta ton di April. Angka itu merupakan yang terendah sejak Oktober 2012.

Melanjutkan rebound

Ariston bilang, sebenarnya saat ini harga CPO mengalami banyak tekanan. Tekanan pertama, datang dari penguatan dollar AS yang telah menekan harga komoditas dunia, termasuk CPO. Tekanan kedua, berasal dari kekhawatiran pasar bahwa penurunan ekspor CPO Malaysia belakangan ini akan membuat stok CPO melimpah. "Namun, ekspektasi permintaan naik jelang Ramadan bisa jadi obat penawar," kata dia.

Renji Betari, peneliti dari Divisi Riset dan Pengembangan Jakarta Futures Exchange memprediksi, dalam beberapa hari ke depan, harga CPO masih melanjutkan rebound.

Secara teknikal, indikator moving average convergence divergence (MACD) berada di area positif dan cenderung bergerak membuka ke atas. Ini menunjukkan potensi penguatan masih akan tetap berlanjut.    

Sinyal penguatan juga ditunjukkan oleh indikator stochastic yang baru masuk ke garis overbought. Inidan menandakan kenaikan harga akan berlanjut. Relative strength index (RSI) saat ini berada di level 55 dan belum memasuki area overbought ataupun oversold, menunjukkan harga juga masih akan bergerak ke atas.    

Ariston menduga, sepekan ke depan, harga CPO akan bergerak di RM 2.293-RM 2.400 per ton. Proyeksi Renji, harga CPO akan naik ke RM 2.400- RM 2.450 per ton.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×