Reporter: Agus Triyono | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Harga emas tertekan. Aksi ambil untung alias profit taking yang dilakukan pelaku pasar setelah harga komoditas logam mulia ini naik cukup tajam menjadi salah satu penyebabnya.
Harga kontrak emas berjangka untuk pengiriman Desember 2013 di Bursa Comex, New York, Jumat (18/10), melemah 0,63% menjadi US$ 1.314,60 per ons troi (1 ons troi setara 31,1 gram) dibanding hari sebelumnya. Tapi, jika dihitung dalam sepekan, harga emas tercatat masih menguat sebesar 3,65%.
Nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) yang tertekan akhir-akhir ini sempat membuat emas kembali merangkak naik. Masalah anggaran di Negara Uak Sam yang belum kunjung selesai meningkatkan ekspektasi pasar bahwa program pengurangan stimulus moneter The Fed tidak akan dilakukan dalam waktu depat ini.
Analis SoeGee Futures Nizar Hilmy mengatakan, kenaikan harga emas yang cukup tajam memang telah memicu aksi ambil untung. Akibatnya, harga emas pada akhir pekan tertekan. "Koreksi juga terjadi akibat belum berubahnya tren bearish (lesu) bagi harga emas," kata dia.
Dalam beberapa waktu ke depan, Nizar memprediksi, emas masih akan menghadapi tekanan besar. Salah satu tekanan berasal dari pudarnya pesona emas sebagai safe haven.
Masih bisa positif
Namun, analis Monex Investindo Futures Albertus Christian berpendapat, harga emas dalam beberapa waktu ke depan masih bisa positif. Ini karena emas masih akan mendapatkan sentimen positif. Salah satunya, pemangkasan peringkat kredit Amerika yang dilakukan oleh Dagong Global Credit Rating, salah satu perusahaan pemeringkat kredit terbesar di China, telah membuat sebagian investor mengurangi aset dalam matua uang dollar mereka. Albertus memperkirakan, pemangkasan peringkat kredit tersebut akan meningkatkan permintaan emas di China.
Penopang kenaikan harga emas lainnya adalah kemungkinan terjadi gagal bayar utang di AS. Pasalnya, pekan lalu, Senat AS hanya menyepakati keputusan untuk menaikkan batas utang yang hanya berlaku sampai Februari 2014.
Secara teknikal, Albertus mengatakan, sepekan ke depan, harga emas bisa menguat. Stochastic bergerak naik dari level 18 ke 39. Relative strength index (RSI) berada di level 50 dan bergerak naik.
Proyeksi Albertus, sepekan ke depan, harga emas akan menguat di kisaran US$ 1.285-US$ 1.330 per ons troi. Prediksi Nizar, harga emas berfluktuasi di rentang US$ 1.280- US$ 1.360 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News