Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok dalam. Selasa (25/2), IHSG melemah 1% ke 4.577,29. Kondisi ini bertolak belakang dengan apa yang dialami oleh indeks MSCI Asia Pasific yang justru naik 0,6% ke 137,95 sampai pukul 17.10 waktu Hong Kong. Begitu juga dengan posisi asing yang mencatatkan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 58,3 miliar.
Analis Lautandhana Securindo Khrisna Dwi Setiawan menilai, ini karena koreksi teknikal semata. Pasalnya, kondisi IHSG telah cenderung jenuh beli sehingga para pelaku pasar cenderung merealisasikan untung.
Padahal menurut Krishna, rupiah masih cenderung menguat. "Bahkan asing masih net buy," kata dia.
Analis Danpac Sekuritas Teuku Hendry Andrean melihat, hari ini pelaku pasar akan mencermati rilis indeks keyakinan konsumen Amerika Serikat. Selain itu, volume perdagangan IHSG tak terlalu besar dalam dua hari terakhir. Krishna menambahkan, pasar juga masih menanti sentimen pengumuman data neraca perdagangan pada 3 Maret. Ini juga yang membuat para pelaku pasar profit taking.
Khrisna dan Hendry memperkirakan, IHSG akan melemah. Khrisna memproyeksikan, di area 4.530-4.592. Sedangkan, Hendry, di 4.534-4.624.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News