kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AKRA beri pinjaman ke anak usaha


Kamis, 05 Desember 2013 / 06:36 WIB
AKRA beri pinjaman ke anak usaha
ILUSTRASI. Cermati Saham-saham yang Banyak Diburu Asing Saat IHSG Menguat Kemarin


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) terus menggenjot pembangunan fasilitas pelabuhan terpadu dan kawasan industri, Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE). AKRA pun memberikan pinjaman ke anak usahanya, PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) Rp 345 miliar untuk proyek itu.

Haryanto Adikoesomo, Presiden Direktur AKRA bilang, pinjaman itu berasal dari obligasi I AKRA tahun 2012 sebesar Rp 1,5 triliun. Obligasi itu terdiri dua seri, yakni tenor lima dan tujuh tahun.

Nah, sebesar Rp 525 miliar dari hasil obligasi itu diberikan kepada anak anak AKRA, PT Usaha Era Pratama Nusantara (UEPN) untuk membiayai sebagian pembangunan dan pengembangan fasilitas pelabuhan terpadu. "Lalu, pada 29 November 2013, UEPN memberikan pinjaman ke BKMS," ujar dia, Rabu (4/12).

BKMS adalah anak usaha UEPN yang sebagian sahamnya juga dimiliki Pelindo III. BKMS bakal bertanggung jawab mengembangkan kawasan industri ini.

Nilai investasi proyek JIIPE sebesar Rp 8 triliun. Suresh Vembu, Direktur AKRA mengatakan, investasi tersebut dibagi menjadi tiga tahap untuk lima tahun ke depan. Pada tahap pertama ini, AKRA menyuntik modal Rp 1,4 triliun dari kas internal. Dana itu antara lain untuk mengakuisisi lahan 1.000 hektare (ha).

Kini, JIIPE tahap I seluas 798 ha sedang dibangun dan diharapkan siap di Oktober 2014. Beberapa industri juga diklaim menunjukkan minat. Dari pembangunan ini, proporsi utang berbanding ekuitas sebesar 30% dan 70%.

AKRA dan Pelindo III memang masih mencari pinjaman perbankan. Suresh menjelaskan, AKRA sedang bernegosiasi ke beberapa bank. Utang bank itu sekitar Rp 3 triliun. "Kemungkinan akan dalam bentuk sindikasi, untuk tahap I ini," kata dia.

Suresh mengatakan, belanja modal alias capital expenditure (capex) AKRA di 2014 sebesar US$ 40 juta- US$ 50 juta di 2014. Capex ini dari kas internal. "Capex itu di luar JIIPE. Capex akan dipakai untuk proyek kimia dasar dan bisnis bahan bakar minyak (BBM)," ujar dia. Harga AKRA turun 1,03% ke Rp 4.800 pada Rabu (4/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×