Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pendapatan perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak yang turun, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) terus meningkatkan pendapatan bisnis lain sebagai bentuk diversifikasi. Paling baru, AKR lewat anak usaha yang dikonsolidasi, PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan investor asing untuk masuk ke kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).
"Investor asing ini bermaksud untuk membeli lahan yang luas di kawasan JIIPE yang akan digunakan untuk menyiapkan fasilitas produksi produk-produk stainless-steel," ungkap Suresh Vembu, Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKR Corporindo dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/11).
Baca Juga: Peluang Penjualan Avtur Akan Dibuka bagi Swasta Peluang Penjualan Avtur Akan Dibuka bagi Swasta
Suresh mengatakan, MoU antara para pihak ini dibuka untuk melakukan studi kelayakan fasilitas produksi di JIIPE. "Setelah menyelesaikan studi kelayakan, sejauh investor asing tersebut ingin melanjutkan proyek, para pihak harus mendiskusikan dengan itikad baik, syarat-syarat dan ketentuan perjanjian definitif untuk penjualan dan pembelian lahan untuk proyek tersebut," imbuh dia.
AKRA tidak mengungkapkan nama investor, luas lahan yang kemungkinan dijual serta potensi nilai penjualan lahan tersebut.
Sekadar mengingatkan, hingga September 2019 lalu, AKRA baru mengantongi penjualan dan pendapatan tanah kawasan industri dan lainnya sebesar Rp 61,10 miliar. Pendapatan ini naik 386% ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya.
Bisnis AKRA lainnya yang juga moncer adalah bisnis jasa logistik, terutama operasi pelabuhan dan transportasi yang mencapai Rp 349,25 miliar, naik 84,69% secara tahunan. Secara total, bisnis jasa logistik menghasilkan pendapatan Rp 587,06 miliar bagi AKR Corporindo.
Baca Juga: Solar AKR dialihkan, BPH Migas: Yang penting rakyat tak dirugikan
Sementara pendapatan terbesar masih berasal dari perdagangan dan distribusi BBM. Bisnis ini menghasilkan pendapatan Rp 14,13 triliun, turun 11,80% secara tahunan.
Pada sembilan bulan pertama tahun ini, AKRA meraup total pendapatan Rp 15,12 triliun, turun 10,16% secara tahunan ketimbang periode yang sama tahun lalu Rp 16,83 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News