Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Dollar AS meredup tertekan oleh pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen. USD pun akhirnya terseret oleh mata uang Euro.
Mengutip Bloomberg, Rabu (30/3) pukul 19.20 WIB, pairing EUR/USD menguat 0,22% ke level 1,1316 dibanding sehari sebelumnya.
Analis PT Esandar Arthamas Berjangka, Tonny Mariano mengatakan, peristiwa bom di Brussel masih memberi sentimen negatif pada pergerakan Euro. Meski demikian, pasangan EUR/USD berhasil menguat lantaran komentar Yellen yang bertolak belakang dengan pejabat The Fed lainnya.
Yellen lebih berhati-hati dalam menaikkan suku bunga lantaran melihat faktor eksternal seperti perlambatan ekonomi China serta turunnya harga minyak dunia yang dapat mempengaruhi ekonomi AS.
"Bisa saja di bulan Juni mendatang The Fed juga belum akan menaikkan suku bunga," kata Tony. Hal ini menyeret mata uang USD dan memberi dorongan pada pergerakan EUR.
Pergerakan EUR pada Kamis (31/3) akan terpengaruh data penjualan retail dan tenaga kerja Jerman serta inflasi Spanyol dan zona euro. Sedangkan USD menanti data klaim pengangguran minggu lalu yang diprediksi naik ke angka 266.000 dari sebelumnya 265.000. Tonny menduga, EUR/USD dapat melanjutkan pengautan dalam jangka pendek sebelum akhirnya kembali tergerus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News